Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
PT Samudera Indonesia (SMDR) Borong 12 Kapal Baru, Siapkan Capex Rp 4,59 T
26 Juni 2024 19:02 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Emiten pelayaran usaha kargo dan logistik, PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR), menyiapkan belanja modal atau (capital expenditure) atau capex di 2024 senilai USD 280 juta atau setara Rp 4,59 triliun (asumsi kurs Rp 16.413 per dolar AS). Sebagian capex untuk pengadaan 12 kapal baru tahun ini.
ADVERTISEMENT
Samudera telah melakukan pembelian 8 kapal dari rencana 12 kapal tahun ini, dan 4 kapal lagi akan datang di semester II 2024 sebagai bagian rencana pengembangan bisnis. Kapal yang sudah datang antara lain Sinar Ternate, Amanah Barito, Sinar Sulawesi, Sinar Tidore, Amanah Banjar, dan Sinar Pajajaran.
“Capex budget sekitar 280 juta,” ujar Direktur Utama SMDR, Bani Maulana Mulia, usai paparan publik di Hotel The St Regis Jakarta, Rabu (26/6).
Secara umum, tren pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tidak menimbulkan dampak negatif terhadap kinerja Samudera Indonesia. Mayoritas pendapatan perusahaan berdenominasi dolar AS.
“Mostly revenue dalam USD, kalau dolarnya naik bisa jadi lebih baik. Tapi tentu kita tetap mencermati currency risk di setiap sisi. Bagi Samudera, kenaikan nilai tukar dolar tidak punya dampak negatif,” imbuh Bani.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Direktur Keuangan Samudera Indonesia Ridwan Hamid menyebut SMDR telah menggelontorkan dana untuk pembelian 8 kapal senilai USD 80 juta.
“Harga kapal bervariasi. Kalau kapal jagoan kita itu jadi relatif senjata utama, kisaran USD 30-40 juta,” tutur Ridwan.
Pada April 2024, Samudera Indonesia melalui anak perusahaan yaitu PT Tangguh Samudera Jaya yang bergerak di bidang international port, sudah menandatangani perjanjian dengan Pelindo untuk perpanjangan konsesi 25 tahun untuk dermaga 303-305.
Di lini bisnis logistik, Samudera memiliki dan mengoperasikan fasilitas rantai pasok dan logistik seperti pusat distribusi, gudang, depo kontainer, serta transportasi pendukung jasa logistik.