PT SMF Sudah Kucurkan Rp 103,75 Triliun untuk Pembiayaan Perumahan Sejak 2005

4 April 2024 19:31 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi PT SMF. Foto: PT SMF
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi PT SMF. Foto: PT SMF
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau PT SMF berkomitmen mendorong pembiayaan sektor perumahan. Direktur Utama SMF, Ananta Wiyogo, mengatakan sepanjang tahun 2023 SMF telah menjalankan berbagai upaya dalam mendukung program pemerintah untuk mengatasi backlog dan mendorong ketersediaan hunian layak bagi masyarakat.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan laporan keuangan audited, hingga akhir tahun 2023, total akumulasi dana yang telah dialirkan SMF ke sektor pembiayaan perumahan sejak 2005 mencapai Rp 103,75 triliun.
Adapun, total aset SMF hingga akhir tahun 2023 mencapai sebesar Rp 45,71 triliun. Pencapaian tersebut ditopang oleh kegiatan penyaluran pinjaman sebesar Rp 13,09 triliun. Adapun laba bersih di tahun 2023 mencapai Rp 466 miliar.
"Terkait penerbitan surat utang korporasi sebagai sumber pendanaan, selama tahun 2023, SMF telah menerbitkan obligasi dan sukuk dengan total sebesar Rp 6,85 triliun melalui penerbitan Obligasi PUB VI Tahap IV, Obligasi PUB VII Tahap I, Sukuk Musyarakah PUB I Tahap I, Obligasi PUB VII Tahap II, Obligasi Berwawasan Sosial PUB I Tahap I, dan Sukuk Musyarakah Berwawasan Sosial PUB I Tahap I," kata Wiyogo dalam konferensi pers di kantornya, Kamis (4/4).
ADVERTISEMENT
Wiyogo menjelaskan sampai akhir 2023, posisi (outstanding) surat utang dan sukuk SMF mencapai Rp 19,35 triliun dan (outstanding) pendanaan jangka panjang dari bank sebesar Rp 3,90 triliun.
Perseroan telah aktif menerbitkan surat utang sejak tahun 2009. Hingga akhir 2023, perseroan sudah melakukan 57 kali penerbitan dengan jumlah Rp 57,27 triliun, terdiri dari 44 kali penerbitan Obligasi dan Sukuk (penawaran umum) sebesar Rp 52,48 triliun, 12 kali Medium Term Notes (penawaran terbatas) sebesar Rp 4,67 triliun, dan 1 kali penerbitan Surat Berharga komersial sebesar Rp 120 miliar.
Pada 2023, SMF menunjukkan komitmennya dalam pengembangan ESG (Environment, Social, and Governance) dengan menerbitkan Obligasi dan Sukuk Berwawasan Sosial (Social Bonds), yang merupakan yang pertama kali dilakukan di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Perseroan menerbitkan Obligasi Berwawasan Sosial sebesar Rp 500 miliar, serta Sukuk Berwawasan Sosial sebesar Rp 200 miliar," ungkapnya.
Direktur Utama SMF, Ananta Wiyogo di Hotel Arya Duta. Foto: Ela Nurlaela/kumparan
Terkait transaksi sekuritisasi, sejak tahun 2009 sampai saat ini, SMF telah berhasil memfasilitasi 17 kali transaksi sekuritisasi, dengan total nilai akumulatif sebesar Rp 14,21 triliun. Pada 2023, SMF melakukan sekuritiasi dengan BTN dengan nilai transaksi Rp 600 miliar, serta dengan BSI untuk menerbitkan Efek Beragunan Aset Syariah berbentuk Surat Partisipasi (EBAS-SP) dengan underlying asset KPR iB BSI, yang merupakan pertama di Indonesia dengan nilai transaksi sebesar Rp 325 miliar.
Wiyogo mengatakan bahwa dari seluruh dana yang telah dialirkan, SMF telah membiayai kurang lebih 2 juta debitur KPR (termasuk KPR Program FLPP) yang terbagi atas 85,11 persen wilayah barat, 13,91 persen wilayah tengah, dan sisanya sebesar 0,59 persen wilayah timur.
ADVERTISEMENT
Sesuai dengan perluasan mandat yang telah diberikan oleh pemerintah, SMF selalu berperan aktif dan menjalin sinergi dengan berbagai pihak dalam upaya mendorong perkembangan industri perumahan baik dari sisi supply maupun demand. Sepanjang tahun 2023, SMF telah menyalurkan produk-produk dalam rangka implementasi perluasan mandat dari Pemerintah sebesar Rp 6,5 triliun yang terdiri dari Kredit Konstruksi, Kredit Mikro Perumahan, KPR Rumah Usaha, KPR Inden/PPJB, serta KPR Sewa-Beli (Rent to Own).
SMF juga berperan aktif dalam meringankan beban fiskal pemerintah dengan membiayai porsi 25 persen pendanaan KPR FLPP, di mana SMF melakukan leverage atas PMN yang diterima. Dalam pelaksanaanya perseroan bersinergi dengan BP Tapera dalam menyediakan dana KPR FLPP yang kemudian disalurkan kepada masyarakat melalui Bank Penyalur.
ADVERTISEMENT
Sejak Agustus 2018 hingga 31 Desember 2023, SMF telah menerima dana Penyertaan Modal Negara (PMN) dari pemerintah sebesar Rp 9,33 triliun, yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). PMN yang diterima tersebut kemudian dikombinasikan dengan penerbitan surat utang (leveraging), sehingga perseroan dapat menyalurkan pembiayaan KPR FLPP dengan nilai sebesar Rp 21,64 triliun kepada lebih banyak masyarakat yang membutuhkan.
Selain itu, perseroan juga aktif dalam menjalankan beberapa inisiatif strategis di antaranya yaitu Program Pembiayaan Homestay dan Program Peningkatan Kualitas Rumah di Daerah Kumuh.
Terkait Program Pembiayaan Homestay, sepanjang 2023 SMF telah bersinergi dengan Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif dalam merealisasikan penyaluran pembiayaan untuk 5 desa wisata yang terdiri dari 28 debitur. Adapun sejak 2019 hingga Desember 2023, SMF telah merealisasikan Program Pembiayaan Homestay dengan total akumulasi aliran dana mencapai Rp 13,59 miliar untuk 183 homestay di 21 desa wisata binaan yang terletak di Desa Nglanggeran, Desa Samiran, Desa Kuta, Desa Pagerharjo, Desa Kemuning, Desa Mertak, Desa Sarongan, Desa Sukajaya, Desa Tamansari, Desa Bangsring, Desa Sembalun, Desa Wringin Putih, Desa Tete Batu, Desa Paputungan, Desa Palaes dan Desa Pahawang, Desa Botubarani, Desa Bongo, Desa Hilisimaetano, Desa Salenrang, dan Desa Hargotirto.
ADVERTISEMENT
Terkait realisasi Program Peningkatan Kualitas Rumah di Daerah Kumuh, sepanjang tahun 2023, Perseroan dan Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR telah melakukan kolaborasi merenovasi 115 rumah tidak layak huni dengan serapan anggaran mencapai Rp 6,15 miliar di 5 lokasi yaitu di Talumolo Gorontalo, Sukaraja Prabumulih, Makassar Timur Ternate, Oesapa Kupang, dan Teluk Pandeglang.
Sejak 2019 hingga saat ini Perseroan telah merealisasikan program peningkatan kualitas rumah di daerah kumuh sebanyak 488 rumah di 21 lokasi dengan serapan anggaran mencapai Rp 33,8 miliar.
Terkait rencana kerja 2024, Ananta menuturkan bahwa pada tahun ini SMF akan terus konsisten dalam memperkuat peran dan fungsinya sesuai dengan perluasan mandat dari Pemerintah untuk terus mendorong perkembangan pembiayaan di sektor perumahan melalui kegiatan usaha yang efektif dan berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
“SMF berkomitmen untuk mendorong pembiayaan di sektor perumahan dengan berkontribusi secara aktif melalui kegiatan usaha yang efektif dan berkelanjutan, sebagai upaya untuk mendukung pertumbuhan sektor perumahan yang berkelanjutan,” kata Wiyogo.
Dalam upaya optimalisasi tersebut, SMF akan menjalankan beberapa langkah strategis di antaranya yaitu pertama dengan optimalisasi perluasan mandat. Kedua, menjaga likuiditas dan menyediakan sumber pendanaan yang kompetitif dan berkelanjutan. Ketiga, menguatkan sinergi dengan berbagai stakeholder perumahan. Keempat, meningkatkan kapasitas SDM dan menjaga tata kelola, serta manajemen risiko yang baik dan terukur.