PT SMI Soal Ditunjuk Kelola Dana Transisi Energi Rp 310 T: Skema Harus Disiapkan

17 November 2022 15:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas melakukan perawatan sistem usai peresmian Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Waduk Muara Nusa Dua di Kabupaten Badung, Bali, Jumat (11/11/2022). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Petugas melakukan perawatan sistem usai peresmian Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Waduk Muara Nusa Dua di Kabupaten Badung, Bali, Jumat (11/11/2022). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Indonesia menandatangani deklarasi transisi energi atau Just Energy Transition Partnership (JETP) bersama sejumlah negara anggota G20. Pemerintah Indonesia telah menunjuk PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau PT SMI untuk mengelola pendanaan dalam transisi energi.
ADVERTISEMENT
Pemerintah telah mengamankan dana senilai USD 20 miliar atau sekitar Rp 310 triliun (kurs Rp 15.500 per dolar AS). Dalam tahap awal ini, Amerika Serikat (AS) dan Jepang menjadi pendonor utama JETP.
Direktur Utama PT SMI, Edwin Syahruzad, mengatakan konsorsium negara maju yang tergabung dalam JETP akan memberikan dukungan pendanaan. Pihaknya akan menindaklanjuti rencana tersebut, agar dukungan pendanaan tersebut dapat terealisasi.
"Country platform ETM yang juga di-launching bersama ADB (Asian Development Bank) dan Bank Dunia menjadi bagian tidak terpisahkan dari komitmen JETP. Yang jelas mereka sudah sebut angka USD 20 miliar," kata Edwin kepada kumparan, Kamis (17/11).
Direktur Utama PT SMI Edwin Syahruzad. Foto: Nicha Muslimawati/kumparan
Edwin menyebut, dukungan pendanaan biasanya berupa kombinasi. Pendanaan dapat diberikan secara langsung kepada pemerintah, maupun melalui bank multilateral, seperti ADB, dan bank dunia. Namun pendanaan juga dapat diberikan oleh bank komersial, investor pasar modal dan juga philanthrophy.
ADVERTISEMENT
"Kita perlu kerja sama, kolaborasi untuk permasalahan dunia khususnya emisi. Mereka mau kasih dukungan pendanaan, pasti kita akan menindak lanjuti seperti apa," ujarnya.
Edwin mengatakan, pemerintah Indonesia juga akan menyiapkan rencana investasi atas projek untuk mempercepat penurunan emisi seperti proyek yang bersifat keberlanjutan.
"Kalau proyek penutupan PLTU harus disiapkan, mana yang mau ditutup. Itu kan yang namanya investment plan, ini yang harus jadi fokus utama di dalam jangka pendek untuk dikerjakan," sambungnya.