PT Timah Ungkap Potensi Monasit Capai 25.700 Ton untuk Proyek Logam Tanah Jarang

14 Mei 2025 17:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-circle
more-vertical
Ilustrasi PT Timah. Foto: Dok. PT Timah Tbk
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi PT Timah. Foto: Dok. PT Timah Tbk
ADVERTISEMENT
PT Timah Tbk mengungkap telah menemukan potensi cadangan monasit sekitar 25.700 ton di wilayah Bangka Belitung. Temuan tersebut akan terus dikembangkan perseroan.
ADVERTISEMENT
Adapun monasit merupakan logam tanah jarang ikutan yang bernilai tinggi, seperti cerium, lanthanum, neodymium, yttrium, dan praseodymium.
Komposisi logam-logam tersebut berkisar antara 3 hingga 35 persen, menjadikannya material yang sangat potensial. Sebelumnya, monasit dalam proyek logam tanah jarang (LTJ) di wilayah kerja perseroan memiliki kandungan di bawah 1 persen dari total material.
“Setelah dikaji data bor Bangka Belitung, monasit itu kurang lebih jumlahnya 25.700, potensi yang sejauh mana data ini kita bisa tingkatkan menjadi cadangan,” ucap Direktur Operasi dan Produksi PT Timah Nur Adi Kuncoro, dalam rapat bersama Komisi VI DPR di Jakarta Pusat, Rabu (14/5).
Pekerja melakukan proses pencetakan balok timah di Divisi Pengolahan dan Peleburan Unit Metalurgi PT Timah Tbk di Mentok, Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung, Rabu (22/1/2025). Foto: Nova Wahyudi/ANTARA FOTO
Nur mengatakan bahwa pihaknya telah menetapkan lokasi yang dijadikan pilot project pengolahan LTJ di Tanjung Ular, yakni di Kabupaten Bangka Barat.
ADVERTISEMENT
"Terus kita lakukan revitalisasi agar mendapatkan logam tanah jarang yang memiliki nilai ekonomis dan riset yang bisa menghasilkan tanah jarang tersebut,” katanya.
Dia mengungkapkan bahwa pengembangan LTJ yang telah dimulai sejak beberapa tahun terakhir kini telah memasuki fase penting di 2025, yaitu tahap perbaikan flow process.
Dia mengaku telah berkomunikasi dengan penyuplai teknologi pengolahan LTJ. “Beberapa yang kami lakukan dengan LCM, SRE, SREC, dan Taza Metal untuk terus berdiskusi guna menghasilkan LTJ tersebut,” kata Nur.