PT Tower Bersama (TBIG) Raup Laba Rp 1,08 Triliun, Meroket 44,5 Persen

8 Desember 2021 15:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi menara pemancar sinyal. Foto: Radoslawczarnecki0 via Pixabay (CC0 Public Domain)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi menara pemancar sinyal. Foto: Radoslawczarnecki0 via Pixabay (CC0 Public Domain)
ADVERTISEMENT
PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) berhasil mencatat pendapatan dan EBITDA masing-masing sebesar Rp 4,56 triliun dan Rp 3,98 triliun untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2021 atau kuartal III.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, jika pencapaian ketiga kuartal ini disetahunkan, maka total pendapatan dan EBITDA perseroan mencapai Rp 6,36 triliun dan Rp 5,58 triliun. Moncernya kinerja TBIG selama sembilan bulan ini membuat perusahaan meraup laba Rp 1,08 triliun atau meroket 44,5 persen jika dibandingkan periode sebelumnya Rp 747,46 miliar.
Direktur Utama TBIG, Hardi Wijaya Liong, mengatakan pertumbuhan organik terus kuat karena operator telekomunikasi perusahaan memperkuat jaringan mereka di seluruh negeri.
Per 30 September 2021, TBIG memiliki 37.983 penyewaan dan 20.049 site telekomunikasi. Site telekomunikasi milik perseroan terdiri dari 19.938 menara telekomunikasi dan 111 jaringan DAS. Dengan angka total penyewaan pada menara telekomunikasi sebanyak 37.872, maka rasio kolokasi (tenancy ratio) perseroan menjadi 1,90.
ADVERTISEMENT
"Pada kuartal ketiga tahun ini, kami menambahkan 801 penyewaan kotor organik yang terdiri dari 347 sites telekomunikasi dan 454 kolokasi," kata dia dalam keterangan tertulis, Rabu (8/12).
Untuk total pinjaman (debt) perseroan, jika pinjaman dalam mata uang USD yang telah dilindung nilai diukur dengan menggunakan kurs lindung nilainya adalah sebesar Rp 27,14 triliun dan total pinjaman senior (gross senior debt) sebesar Rp 11,41 triliun.
Konferensi pers Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG). Foto: Elsa Toruan/kumparan
Dengan saldo kas yang mencapai Rp 842 miliar, maka total pinjaman bersih (net debt) menjadi Rp 26,30 triliun dan total pinjaman senior bersih (net senior debt) Perseroan menjadi Rp 10,57 triliun. Menggunakan EBITDA kurtal III 2021 yang disetahunkan, maka rasio pinjaman senior bersih terhadap EBITDA adalah 1,9x dan total pinjaman bersih terhadap EBITDA adalah 4,7x.
ADVERTISEMENT
Direktur Keuangan TBIG, Helmy Yusman Santoso, mengatakan perusahaan memiliki struktur utang yang sangat kuat, sumber pendanaan yang terlindung nilai sepenuhnya, sumber pendanaan yang terdiversifikasi, dan komitmen atas ketersediaan dari pinjaman yang belum ditarik.
Pada akhir Oktober, Helmy menyebut TBIG menetapkan penawaran surat utang dengan jumlah keseluruhan sebesar USD 400 juta dengan tingkat suku bunga 2,8 persen Surat Utang Tanpa Jaminan Yang Didahulukan, yang merupakan spread paling minimal dari obligasi korporasi non-BUMN Indonesia.
"Kami juga terus secara reguler mengakses pasar Obligasi Rupiah melalui program Obligasi Rupiah Berkelanjutan V dengan jumlah total hingga Rp 15 triliun, yang berlaku sampai Agustus 2023,” tuturnya.