PT Vale Indonesia Sudah Reklamasi 3.338,62 Ha Lahan Eks Tambang di Blok Sorowako

4 Agustus 2022 6:28 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Reklamasi lahan bekas tambang PT Vale Indonesia di Blok Sorowako. Foto: Angga Sukmawijaya/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Reklamasi lahan bekas tambang PT Vale Indonesia di Blok Sorowako. Foto: Angga Sukmawijaya/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Vale Indonesia (INCO) melaporkan hingga Juli 2022 lahan bekas tambang yang sudah direklamasi perusahaan di Blok Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan sudah mencapai 3.38,61 hektar, dari total lahan konsesi yang telah dibuka seluas 5.376,5 hektar.
ADVERTISEMENT
Adapun berdasarkan Kontrak Karya yang diperbarui pada 17 Oktober 2014 dan berlaku hingga 28 Desember 2025, lahan konsesi yang dimiliki PT Vale seluas 118.017 hektar, meliputi Sulawesi Selatan (70.566 hektar), Sulawesi Tengah (22.699 hektar) dan Sulawesi Tenggara (24.752 hektar).
Reclamation Engineer PT Vale Indonesia, Erlin, mengatakan pada tahun ini perusahaan menargetkan untuk reklamasi seluas 293,44 lahan bekas tambang di Blok Sorowako. Selama periode Januari-Juli 2022, realisasi lahan yang sudah direklamasi luasnya mencapai 119,25 hektar.
"Kami sangat serius dalam hal reklamasi lahan bekas tambang karena ini menyangkut lingkungan yang berkelanjutan. Setiap satu hektar lahan bekas tambang yang direklamasi, biayanya mencapai Rp 350 juta," kata Erlin di lokasi reklamasi kawasan Nayoko, Blok Sorowako, Rabu (3/8).
ADVERTISEMENT
Adapun PT Vale menambang bijih nikel menggunakan penambangan terbuka, dengan penggalian permukaan dari lubang terbuka di tanah. Setelah penambangan, perusahaan melakukan upaya mengembalikan tanah ke kondisi semula atau rehabilitasi dan reklamasi lahan.
Reklamasi lahan bekas tambang PT Vale Indonesia di Blok Sorowako. Foto: Angga Sukmawijaya/kumparan
Restorasi permukaan tanah dilakukan berdasarkan standar kemiringan lereng, dimulai dengan pemetaan tanah, pembentukan tanah dengan bantuan alat berat, dan pembentukan tanah lapisan atas.
Erlin mengatakan, setiap satu hektar lahan bekas tambang yang direklamasi akan ditanami sekitar 714 jenis pohon. Adapun dalam memenuhi pasokan bibit pohon untuk penghijauan lahan pascatambang, PT Vale mengoperasikan tempat pembibitan atau Nursery dengan kapasitas 700.000 bibit per tahun.
Jumlah tersebut melebihi kebutuhan perusahaan, sehingga masyarakat sekitar juga mendapatkan bibit tersebut melalui berbagai program kerja sama dengan perusahaan sebagai bagian dari upaya mendukung kelestarian lingkungan.
ADVERTISEMENT
PT Vale Indonesia mengembangkan Nursery yang memiliki luas 2,5 hektar dan telah beroperasi sejak April 2006, dengan memproduksi berbagai jenis tanaman asli (native species) dan tanaman endemik yang merupakan bagian dari konservasi keanekaragaman hayati.
Tumbuhan lokal antara lain betao, bitti, nyatoh, dan manggis hutan. Sedangkan tumbuhan endemik di antaranya termasuk eboni dan buah dengen. Bibit tanaman lokal diperoleh dari areal pertambangan yang dibuka atau bekerja sama dengan masyarakat setempat.
Adapun PT Vale Indonesia mengumumkan pencapaian kinerja keuangan positif yang tidak diaudit untuk kuartal II atau semester I 2022.
Reclamation Enginer PT Vale Indonesia, Erlin. Foto: Angga Sukmawijaya/kumparan
Laba perseroan mengalami kenaikan senilai USD 82,8 juta atau 22 persen lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya. Jika dirupiahkan dengan kurs Rp 15.000 per dolar AS, keuntungannya setara Rp 1,24 triliun.
ADVERTISEMENT
Rata-rata produksi nikel dalam matte oleh PT Vale setiap tahun mencapai 78.000 metrik ton, atau sekitar 5 persen pasokan nikel dunia.
Selain di Blok Sorowako, PT Vale Indonesia juga mempersiapkan untuk menggarap lahan konsesi di Blok Pomala, Sulawesi Tenggara. Saat ini, perusahaan sudah meneken kerangka kerja sama dengan Cobalt Co. Ltd dan Ford Motor Co.
Sementara untuk di Blok Bahodopi, Sulawesi Tengah, pada 29 Juli 2022 telah diumumkan Keputusan Investasi Final (Final Investment Decision/FID). PT Vale bermitra dengan TISCO dan Shandong Xinhai Technology.
Adapun proyek saat ini dalam tahap prakonstruksi dan ditargetkan mulai beroperasi pada 2025.