PT Waskita Karya Tbk Targetkan Nilai Kontrak Baru Rp 14,5 Triliun di 2024

26 November 2024 13:52 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Public Expose Waskita Karya di Gedung Waskita Heritage, Selasa (26/11/2024). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Public Expose Waskita Karya di Gedung Waskita Heritage, Selasa (26/11/2024). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Waskita Karya (Persero) Tbk. menargetkan nilai kontrak baru sebesar Rp 14,5 triliun pada tahun ini. Direktur Business Strategic, Portofolio & Human Capital Waskita Karya, Rudi Purnomo, menyampaikan hingga bulan ini, perusahaan telah mencapai Rp 6,8 triliun dalam kontrak baru.
ADVERTISEMENT
"Kita sampai dengan bulan ini sudah bisa mencapai Rp 6,8 triliun. Sementara kalau kita lihat tahun sebelumnya capaian kita bisa diambil Rp 17 triliun. Dan secara prognosa kita rencanakan di tahun ini kita akan menargetkan untuk pencapaian nilai kontrak baru sebesar Rp 14,5 triliun," kata Rudi dalam Public Expose di Waskita Heritage, Selasa (26/11).
Rudi juga menjelaskan, meskipun beberapa proyek mengalami perpindahan, perusahaan optimis dapat mencapai target tersebut. Segmen pasar yang menjadi pemberi kerja utama bagi Waskita Karya masih didominasi oleh pemerintah dan BUMN, dengan persentase mencapai 89,5 persen.
"Untuk pemberi kerja masih didominasi oleh pemerintah dan BUMN. Secara prosentase disini hampir majority, 89,5 persen untuk pemberi kerja," jelasnya.
Sementara itu, sektor konektivitas masih mendominasi tipe pekerjaan yang dikerjakan oleh perusahaan, dengan kontribusi mencapai 77,4 persen.
ADVERTISEMENT
Dalam hal metode pembayaran, Rudi menjelaskan, hampir seluruh proyek menggunakan metode non-dengki yang memberikan kontribusi besar bagi aspek likuiditas dan operasional. "Saat ini hampir 99 persen, lebih mendekati 100 persen itu menggunakan metode non-dengki," katanya.
Selain itu, Waskita Karya saat ini mengelola 12 proyek di berbagai kota di Indonesia dengan nilai total mencapai Rp 8,1 triliun.