PTPN Akan Lakukan Perampingan, Jadi 5 Perusahaan Perkebunan

5 Desember 2019 20:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja memetik pucuk daun teh di area perkebunan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VI. Foto: ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja memetik pucuk daun teh di area perkebunan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VI. Foto: ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan
ADVERTISEMENT
BUMN perkebunan yang di bawah PT Perkebunan Nusantara III atau PTPN III menjadi sorotan karena mengalami kerugian.
ADVERTISEMENT
Karenanya, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PTPN III, M. Abdul Ghani akan segera melakukan sejumlah upaya. Salah satunya melakukan perampingan.
“Sesuai arahan Pak Menteri BUMN, itu nanti (PTPN) akan dikurangi. Kami sudah rencanakan dan usulkan menjadi 5 perusahaan saja,” katanya saat ditemui di Komisi IV DPR RI, Jakarta, Kamis (5/12).
Seorang petani melakukan penyadapan getah karet di Perkebunan PTPN VIII Panglejar, Rajamandala, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (3/7/2019). Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Saat ini, PTPN sendiri memang terbilang cukup banyak. Mulai dari 1 hingga 14. Abdul berharap dengan cara ini efisiensi bisa dijalankan di tubuh PTPN. Selain itu, konsolidasi antar perusahaan juga dinilai lebih mudah.
Tak hanya itu, Abdul juga menyampaikan pihaknya saat ini juga tengah fokus menyelesaikan utang berjalan. Secara total, Abdul menyebut utang seluruh PTPN mencapai Rp 36 triliun.
ADVERTISEMENT
“Kami akan kurangi utang dengan cara optimalisasi aset. Jadi aset yang sudah tidak produktif, misal perkebunan yang ada di kota tidak bisa dibuat jadi kebun lagi, maka bisa dijadikan real estate. Kami yakin bisa selesaikan masalah yang kami hadapi dengan cara ini, aset kami besar,” tambahnya.
Selain itu, Abdul mengatakan juga akan mengendalikan pengeluaran di sektor pekerja. Dia menjelaskan akan mengganti karyawan yang telah memasuki masa pensiun.
“Kami ganti sebagiannya, kami akan ajari supaya kompetensinya makin tinggi. Kami akan fokus juga pengembangan ritel. Kami belum masuk secara sistematis tapi kami sudah bentuk divisi khusus ritel,” tutupnya.