PTPN III Minta RI Tak Gila-gilaan Impor Gula, Petani Bisa Mati

25 Juni 2024 11:52 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara, Mohammad Abdul Ghani. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara, Mohammad Abdul Ghani. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III Mohammad Abdul Ghani meminta dukungan Komisi VI DPR agar impor gula tak masuk Indonesia secara gila-gilaan. Petani bisa mati karena hasil panen akan kalah saing.
ADVERTISEMENT
"Kalau gula impor masuk gila-gilaan, kami mati. Petani tidak bisa benahi agronominya," kata dia dalam rapat dengan Komisi VI DPR, Selasa (25/6).
Dia menjelaskan, saat ini produktivitas petani hanya 4-5 ton per tahun. Dengan produksi 5 ton per tahun, harga pokok produksi (HPP) gula Rp 9.700 per kg, sudah termasuk dipotong bagi hasil dan biaya olah.
Dia berharap produktivitas gula petani harus minimal 8 ton agar HPP bisa diturunkan ke Rp 6.300 per kg dan bisa bersaing dengan gula impor. Hitungannya,
Ilustrasi PTPN III. Foto: Facebook/PT Perkebunan Nusantara III - Persero
"Artinya kalau Rp 6.300, petani mungkin tidak perlu dibeli sekarang Rp 14.500 per kg, kemahalan. Kalau kemahalan kan kasihan konsumen," ujarnya.
Dengan produksi 8 ton gula, dia menilai harga gula di konsumen bisa diturunkan Rp 12.000 per kg. Dengan begitu, petani bisa lebih sejahtera dan konsumen juga dimudahkan.
ADVERTISEMENT
"Cuma kami ingin mohon dukungan Komisi VI, sebelum produktivitas mencapai 8 ton, tolong kami dilindungi, jangan masuk gula impor. Kalau sudah 8 ton produktivitasnya, kita bisa bersaing dengan gula impor," ujarnya.