Pujian Jokowi ke Putra Sukanto Tanoto: Masih Muda Tapi Pintarnya Setengah Mati

21 Februari 2020 14:32 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anderson Tanoto, anak Sukanto Tanoto yang juga menjabat Direktur Royal Golden Eagle. Foto: Dok. APRIL Group
zoom-in-whitePerbesar
Anderson Tanoto, anak Sukanto Tanoto yang juga menjabat Direktur Royal Golden Eagle. Foto: Dok. APRIL Group
ADVERTISEMENT
Pabrik rayon terintegrasi Asia Pacific Rayon (APR) di Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini.
ADVERTISEMENT
Pabrik ini merupakan ekspansi dan investasi yang ditanamkan Royal Golden Eagle (RGE), selaku induk usaha APR. RGE adalah perusahaan milik taipan Sukanto Tanoto, salah satu konglomerat Indonesia yang masuk daftar orang terkaya di dunia versi Forbes atau Forbes World's Billionaires 2019.
Dalam sambutannya saat meresmikan pabrik serat rayon yang disebut-sebut sebagai terbesar di dunia itu, Jokowi sempat menyapa Sukanto Tanoto dan putranya, Anderson Tanoto.
"Yang terhormat Founder Chairman Asia Pacific Rayon Bapak Sukanto Tanoto dan jajaran direksi yang dikomandani Mas Anderson," kata Jokowi di lokasi, Jumat (21/2).
Presiden Joko Widodo (tengah) saat meresmikan pabrik APR di Riau, Jumat (21/2). Foto: Moh Fajri/kumparan
Jokowi kemudian melontarkan pujian Anderson Tanoto. "Saya panggil Mas karena masih muda tapi pintarnya setengah mati," ujar Jokowi.
Putra bungsu Sukanto Tanoto yang kini berusia 31 tahun itu sudah menjadi Direktur Royal Golden Eagle sejak 2013. Ia memegang gelar Bachelor of Science in Economics dari Wharton School, University of Pennsylvania.
ADVERTISEMENT
Sebelum terjun ke bisnis ayahnya, Anderson pernah bekerja di perusahaan konsultan Global Bain & Company SE Asia Inc di Singapura. Di bidang organisasi, Anderson aktif sebagai Ketua Komite Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) untuk memperkuat perdagangan dengan Brasil.
Dalam kesempatan ini, Jokowi juga mengapresiasi pendirian pabrik serat rayon oleh APR. Adanya serat rayon yang diproduksi di dalam negeri membuat masa depan industri fashion di Indonesia semakin cerah. Pasalnya, bahan baku tekstil yang dikelola berkelanjutan (sustainable) dan ramah lingkungan tengah naik daun dan disebut-sebut akan menjadi the future fashion di kalangan penikmat mode dunia.
Pengusaha Sukanto Tanoto. Foto: FB @SukantoTanoto
Dengan sejumlah keunggulan seperti berasal dari sumber terbarukan, dapat terlacak dan dikelola secara berkelanjutan, serta serat rayon yang dihasilkan, APR dinilai dapat memenuhi permintaan dunia saat ini.
ADVERTISEMENT
“Saya kaget lagi bahwa kayu bisa menjadi rayon, bisa menjadi kain. Orang hanya tahunya kapas jadi kain tapi sekarang serat kayu bisa menjadi kain,” tuturnya.
Ia pun meminta agar ke depan industri garmen Indonesia dapat bersaing dengan Vietnam. Keberadaan pabrik serat rayon APR diyakini Jokowi dapat meningkatkan daya saing industri garmen nasional.
"Saya titip ke Pak Menperin jangan sampai industri garmen kita kalah bersaing dengan Vietnam, kita sudah punya bahan baku sendiri sekarang dari sini," tegasnya.