Puluhan Negara Ngeluh Tarif Impor Trump ke WTO

12 April 2025 13:14 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kantor Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO) di Geneva, Swiss. Foto: wto.org
zoom-in-whitePerbesar
Kantor Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO) di Geneva, Swiss. Foto: wto.org
ADVERTISEMENT
Sekitar 20 negara anggota Organisasi Perdagangan Dunia atau World Trade Organization (WTO) mengkritik Amerika Serikat dalam rapat Dewan Perdagangan Barang badan tersebut karena kebijakan tarif impor Presiden AS Donald Trump.
ADVERTISEMENT
"Setidaknya 20 delegasi menyatakan kritik mereka terhadap Amerika Serikat," menurut seorang sumber yang dekat dengan WTO, seperti dikutip dari Antara, Sabtu (12/4).
Menurut sumber tersebut, negara-negara yang menyampaikan kritik terhadap Amerika Serikat dalam forum tersebut mencakup China, Swiss, Norwegia, Kazakhstan, Selandia Baru, Inggris, Australia, Singapura, Kanada, dan Jepang.
"Rusia juga menyampaikan pernyataan mereka terkait hal ini," ungkap sumber tersebut.
Donald Trump. Foto: Reuters/Carlos Barria
Pihak AS kemudian menanggapi pernyataan China dengan mengatakan bahwa mereka tidak akan memberikan komentar tambahan, karena persoalan tersebut sudah diajukan ke Badan Penyelesaian Sengketa WTO.
Pada Kamis (10/4), seorang sumber lain menyatakan bahwa dalam rapat tersebut, China mengungkapkan keprihatinan mendalam atas "ketidakpastian besar" yang dialami ekonomi dunia akibat pemberlakuan tarif AS.
ADVERTISEMENT
Delegasi China menyampaikan bahwa setiap hari muncul gangguan baru akibat kebijakan AS, yang mengancam stabilitas penting bagi dunia usaha dan negara-negara di seluruh dunia.
Pada 2 April lalu, Presiden AS Donald Trump menandatangani perintah eksekutif yang menetapkan tarif impor "resiprokal" terhadap puluhan negara, di samping tarif dasar sebesar 10 persen.
Tarif resiprokal tersebut dijadwalkan mulai berlaku pada 9 April, dengan target negara-negara yang mengalami surplus perdagangan terhadap AS. Trump menyatakan kebijakan ini ditujukan untuk mengurangi defisit perdagangan AS. Namun, saat hari penerapan tiba, Trump mengumumkan bahwa hanya tarif dasar sebesar 10 persen yang akan berlaku selama 90 hari ke depan.
Trump mengatakan bahwa lebih dari 75 negara yang awalnya akan terdampak tidak mengambil tindakan balasan dan memilih untuk membuka ruang negosiasi.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, AS tetap menaikkan tarif impor terhadap produk China hingga mencapai 145 persen, yang kemudian dibalas China dengan memberlakukan tarif impor menjadi 125 persen terhadap produk AS.