Punya Panjang 87 Km, MRT Rute Cikarang-Balaraja Akan Lewati 22 Stasiun

28 November 2017 17:14 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembangunan Depo Mass Rapid Transit (MRT) (Foto: Fanny Kusumawadhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pembangunan Depo Mass Rapid Transit (MRT) (Foto: Fanny Kusumawadhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT MRT Jakarta terus ngebut mengerjakan proyek Mass Rapid Transit 9MRT) fase I dari Lebak Bulus ke Bundaran Hotel Indonesia sepanjang 16 km. Saat ini persentase pengerjaan proyek sudah mencapai 86,12% dan ditargetkan bisa 90% di akhir tahun ini.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, PT MRT Jakarta bergegas mempersiapkan pengerjaan MRT fase II dari Bundaran HI-Kampung Bandan sepanjang 8 km mulai tahun depan. Sedangkan untuk fase III rute Cikarang-Balaraja akan dimulai pengerjaannya di tahun 2020 mendatang.
"Mulai di 2020, jadi enggak terlalu jauh jaraknya antara fase I, II dan III. Momentumnya kita jaga supaya pembangunan terus berjalan," ungkap Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta Silvia Halim saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta, Selasa (28/11).
Dia menjelaskan gagasan pengerjaan proyek MRT fase III sudah mulai dibicarakan dengan Kementerian Perhubungan. Skala proyek MRT fase III yang dinamakan East West memang jauh lebih besar bila dibandingkan fase I dan II.
Stasiun MRT Sisingamangaraja (Foto: Akbar Nugroho/Antara)
zoom-in-whitePerbesar
Stasiun MRT Sisingamangaraja (Foto: Akbar Nugroho/Antara)
Alasannya jelas, proyek MRT fase III dari Cikarang-Balaraja memiliki bentang panjang 87 km. Jumlah stasiun MRT yang melewati jalur ini juga lebih banyak dari fase I dan II, yaitu 22 stasiun.
ADVERTISEMENT
"Kita ada banyak pengalaman lesson learn yang bisa kita share supaya East West itu bisa terencana lebih baik lagi. Sehingga bisa menghindari eror-eror sebelumnya," paparnya.
Silvia juga mengatakan bila proyek ini digarap dengan sangat hati-hati. Hal ini disebabkan banyak ruas MRT juga bersinggungan dengan proyek kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT).
"Kami belum bisa sebutkan secara pasti. Nanti akan diteliti lebih lagi apalagi di jaur itu sudah banyak irisan dengan dua macam LRT. Itu bisa mengubah juga peletakan stasiunnya karena jangan sampai sifatnya ada yang tumpang tindih, antara MRT dan LRT," jelasnya.