Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.97.1
Punya Utang Rp 8,8 Triliun, Waskita Beton Precast Nego Perpanjangan Tenor
30 Desember 2021 12:58 WIB
ยท
waktu baca 2 menit![Pabrik pembuatan "spun pile" atau tiang pancang di Plant Prambon PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) di Sidoarjo. Foto: WSBP](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1574400901/g0aioolzmxdqgnwzrg5d.jpg)
ADVERTISEMENT
PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) memiliki kewajiban atau utang sebesar Rp 8,88 triliun per 30 Juni 2021. Utang ini terbagi dalam 4 kategori.
ADVERTISEMENT
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Waskita Beton Precast, Asep Mudzakir, mengatakan porsi utang terbesar yakni utang bank mencapai Rp 3,94 triliun. Diikuti utang kepada vendor sebesar Rp 2,91 triliun.
Kemudian utang obligasi sebesar Rp 2 triliun, juga utang deferred interest sebesar Rp 33,8 miliar.
"Ini komposisi utang WSBP, yang terbesar utang perbankan, lalu kemudian utang vendor, dan terakhir di utang obligasi serta di deferred interest. Sehingga total kewajibannya di Rp 8,8 triliun," ujar Asep dalam konferensi pers virtual Waskita Beton Precast, Kamis (30/12).
Dia mengatakan, dalam rangka restrukturisasi, perusahaan tengah mengupayakan negosiasi tenor pembayaran. Pembayaran akan dilakukan melalui beberapa skema.
"Utang-utang ini kemudian kita sedang negosiasi tenor pembayarannya. Jadi kalau saat ini masuk seumpamanya dalam liabilitas jangka pendek, nah dengan adanya proses restrukturisasi kita akan mengupayakan melakukan re-scheduling pembayaran dengan sumber-sumber pembayaran kewajiban," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Untuk sumber pembayaran akan dilakukan melalui aset lancar dan melalui Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA). Untuk aset lancarnya, nanti akan bersumber dari piutang usaha dan tagihan bruto. Di luar itu juga ada divestasi atas aset tetap, serta opsi-opsi mengenai debt to asset swap.
"Sisanya akan ada utang-utang yang akan dilunasi dari future EBITDA yang merupakan hasil dari kinerja operasional perusahaan ke depannya," tutupnya.