PUPR Dikejar Target, Apron Bandara VVIP IKN Harus Selesai 4 Agustus 2024

29 Juli 2024 9:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menhub, Budi Karya, Targetkan Bandara IKN Sudah Beroperasi 1 Agustus 2024.  Foto: Dok. Kemenhub
zoom-in-whitePerbesar
Menhub, Budi Karya, Targetkan Bandara IKN Sudah Beroperasi 1 Agustus 2024. Foto: Dok. Kemenhub
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengejar target penyelesaian pembangunan pelataran (apron) dan landasan pacu (runway) pesawat di Bandara VVIP IKN rampung pada Agustus 2024.
ADVERTISEMENT
"Kami di tanggal 4 Agustus 2024 diminta untuk menyelesaikan apron dengan luas 180x90 meter," kata Direktur Jenderal Bina Marga Rachman Arief di Penajam Paser Utara, dikutip dari Antara, Senin (29/7).
Rachman mengatakan fasilitas apron yang telah masuk dalam proses perencanaan saat ini berjumlah tiga titik, yang berfungsi sebagai pendaratan helikopter atau helipad bagi keperluan tamu penting.
Kemudian untuk runway, kata Rachman, direncanakan rampung akhir Agustus 2024 sepanjang 2.200 meter dengan luas 3.000 m2.
Selain fasilitas apron dan runway, Kementerian PUPR juga perlu memfasilitasi akses jalan dari Bandara VVIP menuju akses jalan provinsi di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).
"Kemudian nanti kami koordinasikan dengan teman-teman di Kementerian Perhubungan untuk menyiapkan akses dari bandara VVIP menuju jalan provinsi yang kini digunakan," ujar Rachman.
ADVERTISEMENT
Rachman menuturkan seluruh proyek tersebut sangat bergantung pada situasi cuaca di lapangan pekerjaan, agar menghindari kecacatan konstruksi.
Proyek Pembangunan Bandara VVIP IKN, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Foto: kumparan
"Sekali lagi ini catatannya adalah apabila cuaca mendukung, karena kami harus pastikan struktur dari runway ini dalam kondisi yang sangat baik, tidak ada memberikan ruang untuk 'error' sedikitpun," tutur Rachman.
Rachman mengatakan setiap lapisan infrastruktur tengah diperhitungkan secara matang oleh tim konstruksi agar memastikan kekuatan dari struktur fasilitas itu sendiri.
"Jadi, dipesankan oleh Pak Menteri jangan berikan ruang sedikitpun untuk error, jangan ada margin error, kami harus sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan," ujarnya.
Terkait teknis operasional bandara tersebut, Rachman menyebut menjadi tanggung jawab dari Kementerian Perhubungan sebagai operator.