PUPR Rampungkan Pembangunan 200 Hunian Buat Warga Korban Gempa Cianjur

12 Maret 2023 19:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rumah buat korban terdampak gempa Cianjur. Dok: PUPR.
zoom-in-whitePerbesar
Rumah buat korban terdampak gempa Cianjur. Dok: PUPR.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Perumahan telah menyelesaikan pembangunan hunian tetap (huntap) tahap I penanganan pasca-bencana gempa Cianjur, Jawa Barat. Gempa mengguncang Cianjur pada akhir 2022 dan merobohkan ratusan rumah warga.
ADVERTISEMENT
Masyarakat terdampak akan segera menempati 200 unit huntap tahap I yang dibangun di atas lahan seluas 2,4 hektar di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, dengan teknologi rumah instan sederhana sehat (RISHA).
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, Kementerian PUPR melaksanakan pembangunan huntap relokasi tahap I sesuai dengan lahan yang disediakan Pemerintah Kabupaten Cianjur untuk merelokasi masyarakat terdampak yang tinggal di kawasan zona merah sesar Cugenang.
“Sesuai dengan lahan yang disediakan Pemerintah Kabupaten Cianjur, lokasinya di Cilaku sekitar 2,5 hektar dan Mande sekitar 30 hektar. Warga ini semula tinggal di zona sabuk merah dengan tingkat kerentanan tinggi terhadap gempa dan gerakan tanah atau longsor, sangat berbahaya jika tetap tinggal di zona merah,” ujar Menteri Basuki dikutip dari keterangan resmi, Minggu (12/3).
ADVERTISEMENT
Direktur Jenderal Perumahan PUPR Iwan Suprijanto mengatakan, Direktorat Jenderal Perumahan PUPR melalui Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Jawa II berusaha secepat mungkin melaksanakan penanganan pasca bencana melalui pembangunan Huntap.
Rumah buat korban terdampak gempa Cianjur. Dok: PUPR
Masyarakat terdampak bencana gempa bumi di Cianjur segera membutuhkan tempat tinggal yang layak. Terlebih, banyak rumah yang mengalami kerusakan dengan kategori rusak berat, terutama yang berada di zona merah sesar Cugenang.
“Setelah dilaksanakan pendataan, khususnya rumah masyarakat yang rusak dan berada di jalur sesar Cugenang, akan menjadi zona merah dan tidak boleh dibangun hunian kembali,” kata Iwan.
Kawasan relokasi huntap tahap I yang diberi nama Bumi Sirnagalih Damai tersebut spesifikasi bangunannya menggunakan struktur rumah tahan gempa RISHA, dinding bata ringan dan plester aci.
ADVERTISEMENT
Rangka atap bangunan menggunakan baja ringan dan penutup atap galvalum. Sedangkan lantainya menggunakan keramik ukuran 60x60 dengan pintu dan jendela berbahan UPVC, serta plafon gypsum.
Bangunan dilengkapi dengan jaringan listrik 900 watt dan jaringan air PDAM. Jalan lingkungan juga tersedia dan dicor beton serta dilengkapi fasilitas balai warga, taman bermain dan penghijauan serta masjid.
“Pembangunan huntap ini dibangun dengan RISHA selama tiga bulan mulai awal Desember 2022 dan dapat segera dihuni oleh masyarakat pada awal Maret 2023, ujar Iwan.