PUPR Siapkan 50.000 KPR untuk Tukang Bakso hingga Sopir di 2020
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian PUPR menerbitkan program Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT) pada 2018 lalu. Dalam program ini, pemerintah memberikan bantuan pembiayaan perumahan hingga Rp 32 juta.
ADVERTISEMENT
Menurut Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR Eko D Heripoerwanto, program BP2BT akan disalurkan kepada 50.000 pekerja informal seperti tukang bakso hingga sopir ojek pada tahun depan.
Adapun program tersebut dihadirkan sebagai solusi untuk pekerja informal yang selama ini kesulitan mengakses kredit perumahan dari bank. Menengok mereka tak memiliki jaminan berpenghasilan tetap seperti pekerja formal.
“Target tahun depan sekitar 50.000 yang dapat disalurkan,” ujarnya kepada kumparan, Kamis (7/11).
Eko pun optimistis target penyaluran BP2BT pada tahun depan itu dapat tercapai. Sebab saat ini pemerintah telah melakukan relaksasi terkait lama tabungan yang mengendap sebelum nasabah disetujui untuk mengambil kredit.
Kewajiban untuk memiliki tabungan itu yakni dikarenakan pemerintah harus memperhatikan pola menabung calon nasabah untuk dianalisis. Di samping itu, tidak semua pekerja informal sebelumnya terbiasa menabung.
ADVERTISEMENT
“Itu kan sudah disosialisasikan dan ada relaksasi menabung. Jadi lebih banyak animo masyarakat yang ingin (mengambil BP2BT),” kata Eko.
Untuk tahun ini, menurut dia, realisasi program BP2BT baru puluhan peserta yang mengakses program itu. Namun angka calon peserta potensial yang ditarget dapat menikmati program ini yaitu sebanyak 7.000 orang.
“Kita berharap ada data potensi 7.000 sampai pertengahan November 2019 ini. Itu kita berharap angka tersebut tercapai,” jelasnya.