PUPR Soal Flyover Rawa Buaya Renggang: Sudah Waktunya Diganti

27 Desember 2018 17:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Flyover Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat yang mengalami pergeseran. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Flyover Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat yang mengalami pergeseran. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
ADVERTISEMENT
Salah satu tiang pada flyover atau jalan layang yang terletak di Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat mengalami pergeseran sehingga tampak renggang. Kementerian PUPR kini melakukan perbaikan dan menutup flyover itu untuk sementara.
ADVERTISEMENT
Menurut Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Sugiyartanto memastikan, pergeseran salah satu tiang itu bukan dikarenakan pengerjaan kontraktor tidak sesuai dengan prosedur, melainkan hanya karena faktor usia flyover.
"Kan memang umur jembatan itu sudah dari tahun 2008 dibangun. Selesai dibangun di 2009. Jembatan itu kan 2008, dengan adanya kendaraan lewat, peletakan tadi perlu ada pergantian," ujarnya kepada kumparan, Kamis (27/12).
Saat ini, menurut dia, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBJN) VI Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR tengah melakukan perbaikan yang direncanakan selama 8 hari, mulai dari Kamis (27/12) dan ditargetkan rampung pada Kamis (3/1/2019).
Flyover Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat yang mengalami pergeseran. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Flyover Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat yang mengalami pergeseran. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
Adapun perbaikan yang dilakukan mencakup penggantian peletakan atau landasan (pot bearing), sambungan siar muai (expansion joint) pada pilar 4 dan pilar 11 dari keseluruhan 14 pilar, serta secara paralel juga dilakukan perkerasan beton oprit flyover.
ADVERTISEMENT
"Jadi diganti peletakannya, sekaligus diganti hubungan antar lantai (expansion joint). Ada karet penghubungnya. Tidak perlu ada yang dikhawatirkan seperti viral ada yang retak segala macam," ucap Sugiyartanto.
Sementara itu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menambahkan, pemeliharaan flyover Rawa Buaya yang tengah dilakukan saat ini adalah hal yang wajar. Sebab ketika kena panas dan dingin, lama-kelamaan karet yang ada pada flyover itu menyusut.
"Beton yang renggang itu kan biasanya diisi karet. Ini karetnya yang mau diganti. Karena dengan panas dingin itu kan dia muai nyusut, muai nyusut. Nah itu waktu dilepas kelihatannya renggang, lalu difoto diviralkan," tegasnya.