Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
PT Pupuk Indonesia (Persero) mencatat laba bersih (audited) Rp 18,51 triliun selama tahun 2022. Angka ini naik 260 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 5,13 persen.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, pendapatan Pupuk Indonesia tahun lalu mencapai Rp 103,86 triliun atau 134,99 persen dari RKAP 2022 sebesar Rp 76,94 triliun. Direktur Utama Pupuk Indonesia, Bakir Pasaman, mengatakan pencapaian kinerja tahun lalu didukung oleh sejumlah program strategis. Seperti program penjualan pupuk non-subsidi retail atau Retail Management yang berhasil menjual 547 ribu ton pupuk non-subsidi atau 105 persen dari target RKAP 2022.
Selanjutnya, program Agrosolution dan Makmur yang terealisasi pada lahan seluas 271 ribu hektare atau 109 persen dari target 250 ribu hektare. Dalam program ini, perusahaan juga berhasil menjual pupuk non-subsidi urea retail sebesar 36,45 ribu ton dan non-urea sebesar 75,39 ribu ton.
Upaya untuk meningkatkan ketersediaan pupuk non-subsidi juga terus dilakukan melalui pengembangan kios komersil atau Toko Pe-i. Pada tahun 2022, Toko Pe-i telah berdiri sebanyak 350 kios di berbagai daerah. Perusahaan akan terus mengembangkannya hingga mencapai target 1.000 kios pada tahun 2023.
ADVERTISEMENT
“Selain untuk meningkatkan cakupan area kios PI grup, program di atas juga bertujuan untuk meningkatkan akses petani terhadap pupuk non-subsidi atau komersil. Hal ini juga bertujuan untuk mengisi gap kebutuhan pupuk yang belum terakomodir dalam subsidi,” ujar Bakir dalam keterangannya, Selasa (4/4).
Di tahun 2022, Pupuk Indonesia juga mencatat realisasi produksi sebesar 18,94 juta ton, yang terdiri dari pupuk 11,80 juta ton dan non pupuk 7,14 juta ton. Pupuk Indonesia membukukan volume penjualan sebesar 13,02 juta ton yang terdiri dari pupuk bersubsidi 7,41 juta ton, pupuk non subsidi 4,11 juta ton, produk non-pupuk 1,45 juta ton, dan penjualan pupuk trading sebesar 49.163 ton.
Bakir menjelaskan, pencapaian kinerja turut memperkuat posisi perusahaan untuk memberikan dampak secara ekonomi dan sosial kepada masyarakat, bangsa, dan negara. Misalnya peningkatan Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) sebesar Rp 30,78 triliun pada tahun 2022 atau 224 persen dari RKAP 2022 sebesar Rp 13,74 triliun.
ADVERTISEMENT
Salah satu kontribusi pada EBITDA diperoleh melalui program transformasi yang menimbulkan dampak positif bagi perusahaan. Total EBITDA uplift dari program transformasi pada tahun 2022 mencapai Rp 1,94 triliun. Angka ini meningkat jika dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 1,03 triliun.
“EBITDA uplift ini berasal dari upaya peningkatan ketersediaan pupuk non-subsidi untuk meningkatkan pelayanan, produktivitas usaha tani, hingga pendapatan para petani. Baik melalui program Retail Management, pengembangan kios komersil, hingga perluasan program Agrosolution dan Makmur,” kata Bakir.
Lebih lanjut Bakir menyebutkan, peningkatan EBITDA juga berasal dari proses optimalisasi rantai pasok. Mulai dari aspek pengadaan bersama, sentralisasi penjualan dan pemasaran, penerapan digitalisasi, hingga optimalisasi aset Pupuk Indonesia Grup.
Selain itu, kinerja perusahaan juga ditopang oleh sejumlah program strategis lainnya. Seperti optimalisasi rantai pasok, produksi dan perawatan pabrik, implementasi data science, program cost-reduction, penguatan strategis di bidang human capital, dan sebagainya, serta penerapan digitalisasi di hampir seluruh lini bisnis dan operasional perusahaan.
ADVERTISEMENT
Terkait penugasan pupuk bersubsidi, Pupuk Indonesia terus mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan tata kelola penyaluran pupuk bersubsidi melalui digitalisasi. Saat ini, Pupuk Indonesia juga telah menerapkan Distribution Planning & Control System (DPCS) dan Track & Trace untuk memantau distribusi pupuk secara real time.
"Di tingkat kios, Pupuk Indonesia juga melakukan uji coba aplikasi digital Retail Management System atau REKAN di Provinsi Bali dan Aceh. Aplikasi ini bertujuan untuk mempermudah proses penebusan pupuk bersubsidi oleh petani," jelasnya.
Pupuk Indonesia pada tahun lalu juga membuka kantor perwakilan di Dubai, Uni Emirat Arab (UAE). Hal ini bertujuan untuk mempermudah perusahaan dalam akses terhadap bahan baku pupuk, serta pengembangan industri lainnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, juga berpotensi memperluas peluang kerja sama perdagangan amonia, urea, NPK, dan produk lainnya, dengan para pemasok dan mitra global.
"Ekspansi global Pupuk Indonesia menjadi semakin relevan karena perusahaan memiliki rencana pengembangan amonia rendah karbon dan bersih, melalui blue ammonia dan green ammonia. Di mana kedua jenis amonia ini akan menjadi salah satu sumber energi bersih masa depan dunia. Di samping tentunya sejalan dengan target Net Zero Emission (NZE) pemerintah Indonesia pada tahun 2060," jelas dia.