Pupuk Indonesia Dukung Sinergi Pengembangan Katalis Merah Putih

16 Maret 2022 18:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Acara Groundbreaking pabrik Katalis Merah Putih. Foto: Dok. Pupuk Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
Acara Groundbreaking pabrik Katalis Merah Putih. Foto: Dok. Pupuk Indonesia
PT Pupuk Indonesia (Persero) melalui anak usahanya, PT Pupuk Kujang Cikampek (PKC), siap mendukung pembangunan dan pengoperasian pabrik Katalis Merah Putih.
Pabrik Katalis pertama karya anak bangsa ini nantinya akan mewujudkan industri yang ramah lingkungan, mendukung pengembangan green fuel, serta mampu mengurangi ketergantungan katalis impor.
Pabrik ini dibangun atas sinergi perusahaan BUMN, perguruan tinggi, dan pemerintah. Pabrik nantinya akan dioperasikan oleh PT Katalis Sinergi Indonesia (KSI), yang merupakan perusahaan patungan antara PT Pertamina Lubricants (38 persen), PT Pupuk Kujang Cikampek (37 persen), dan PT Rekacipta Inovasi Institut Teknologi Bandung (25 persen).
Di sela-sela acara Groundbreaking Pabrik Katalis Merah Putih di Cikampek pada Rabu (16/3), Direktur Utama Pupuk Indonesia, Bakir Pasaman, menyatakan bahwa dalam pembangunan pabrik Katalis Merah Putih, Pupuk Indonesia Grup melalui PT Pupuk Kujang Cikampek, berperan sebagai salah satu investor, khususnya dalam penyediaan lahan dan lain-lain. Arah proyek katalis ini memang untuk pengembangan energi baru dan terbarukan.
Lebih lanjut, Bakir mengungkapkan, proyek katalis ini sangat khusus karena dibangun dengan teknologi karya Indonesia yang dikembangkan ITB.
“Kita harus mengedepankan proyek katalis ini sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional dan mudah-mudahan dapat segera dijalankan oleh PT Katalis sinergi Indonesia,” katanya.
Ke depannya, Bakir berharap, proyek ini dapat mengurangi ketergantungan terhadap katalis impor. “Untuk tahap awal, katalis ini akan digunakan untuk sektor energi, offtaker-nya Pertamina. Namun untuk tahap selanjutnya kita akan masuk ke sektor petrokimia yang merupakan bagian dari industri pupuk,” kata Bakir.
Ia juga menegaskan bahwa proyek ini sejalan dengan semangat transisi energi yang diangkat oleh G20, proyek katalis ini merupakan bagian dari roadmap perusahaan untuk pengembangan green energy.
Pabrik Katalis Merah Putih ini didesain memiliki kapasitas produksi sebesar 800 ton per tahun dan berlokasi di Kawasan Industri Cikampek, Jawa Barat. Proses pembangunannya akan berlangsung selama 13 bulan. Adapun perkiraan investasi yang dibutuhkan mencapai sekitar Rp 286 miliar dan untuk pembiayaannya akan didukung oleh Bank BNI.
Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam acara Groundbreaking Pabrik Katalis Merah Putih di Cikampek, Karawang, mengapresiasi sinergi seluruh pihak yang terlibat dalam pembangunan pabrik Katalis Merah Putih yang pertama kali diinisiasi oleh ITB dan diujicoba di kilang milik Pertamina.
Pabrik Katalis Merah Putih menjadi i salah satu Program Strategis Nasional (PSN) Bahan Bakar Hijau yang diproyeksikan dapat menghasilkan katalis untuk memproduksi green fuel. Ini artinya, pabrik ini berkontribusi dalam pembangunan energi baru terbarukan (EBT).
“Saya ucapkan selamat dan apresiasi kepada PT Pertamina Lubricants, PT Pupuk Kujang Cikampek dan PT Rekacipta Inovasi ITB, atas niat baik dan aksi nyata melalui pembentukan PT Katalis Sinergi Indonesia untuk bekerja sama dalam memanfaatkan kemampuan, pengalaman, sumber daya, dan fungsi yang dimilikinya dalam upaya penyediaan katalis nasional,” ujar Arifin dalam sambutannya.
Ia menambahkan bahwa Indonesia membutuhkan pengembangan teknologi sendiri. Karenanya, dibutuhkan sinergi agar dapat memenuhi keperluan bangsa dan mendukung pertumbuhan ekonomi dan kemandirian.
“Sudah lama sekali kita selalu menggaung-gaungkan, kita harus memiliki teknologi sendiri untuk bisa mengisi keperluan bangsa ini untuk mendukung pertumbuhan ekonomi ke depan kita bisa melakukan kemandirian di segala hal,” tegas Arifin.
Katalis sendiri merupakan senyawa zat mineral yang dicetak dalam beragam bentuk dan warna untuk mempercepat terjadinya reaksi kimia. Misalnya saja, penggunaan katalis dapat mempercepat reaksi kimia tanpa harus menaikkan suhu.
Dengan demikian, dapat menghemat energi dan mengurangi biaya produksi. Selain itu, katalis juga bisa dimanfaatkan untuk mempercepat reaksi kimia dalam produksi amonia dan asam sulfat, dimana keduanya merupakan bahan baku produksi pupuk.