Pupuk Indonesia Pastikan Pasokan Pupuk Subsidi Aman

15 Juli 2022 18:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pupuk Indonesia di gudang pupuk. Foto: Pupuk Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
Pupuk Indonesia di gudang pupuk. Foto: Pupuk Indonesia
ADVERTISEMENT
PT Pupuk Indonesia (Persero) memastikan pasokan pupuk bersubsidi akan aman. Hal ini disampaikan oleh Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia, Gusrizal saat berlangsungnya sosialisasi kebijakan tentang pupuk bersubsidi sektor pertanian.
ADVERTISEMENT
Menurut Gusrizal pihaknya akan memastikan pabrik Pupuk Indonesia dalam memproduksi pupuk urea dan pupuk NPK akan beroperasi dengan baik.
“Pupuk Indonesia memastikan pabrik kami baik urea maupun NPK beroperasi dengan baik dan kami mengembangkan sistem distribusi yang dapat menyalurkan pupuk bersubsidi sesuai alokasi yang ditetapkan pemerintah sesuai aturan yang berlaku,” kata Gusrizal di Jakarta, Jumat (15/7).
Rencananya pada tahun 2022 nanti, Pupuk Indonesia akan memproduksi pupuk urea sekitar 8.96.000 ton dalam setahun dan sisa stok sebelumnya akan dialokasikan sekitar 867.781 ton.
“Jadi secara total kita merencanakan mempunyai stok produksi sekitar 8.993.781 ton. Kalau seandainya nanti ada perubahan alokasi, setidaknya kami masih punya cadangan 4 juta ton lagi kalau ada kebutuhan-kebutuhan subsidi, kalau tidak kita lakukan di non subsidi. Jadi produksi kami 8,9 juta ton urea sementara alokasi pupuk bersubsidi urea sekitar 4 juta ton,” jelas Gusrizal.
ADVERTISEMENT
Adapun, untuk pupuk NPK, menurut Gusrizal pihaknya akan merencanakan produksi 3.083.500 ton dan juga akan menyediakan stok di awal tahun sebesar 331.754 ton. Sehingga total produksi untuk pupuk NPK berjumlah 3.415.252 ton
Gusrizal juga menjelaskan bahwa Pupuk Indonesia saat ini telah mengembangkan sistem untuk dapat melihat stok pupuk di seluruh kabupaten Indonesia.
“Jadi setiap pagi kami monitor mana stok yang kuning, hijau, itu yang jadi bahan kami untuk melakukan pengiriman, penyempurnaan, atau perbaikan kalau ada kendala penyaluran karena ada faktor cuaca dan faktor lainnya,” tambahnya.