Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.90.0
Pupuk Kaltim Bangun Pabrik Amonium Nitrat: Target Produksi 75.000 Ton per Tahun!
25 Oktober 2022 18:54 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
PT Pupuk Kaltim (PKT) menyiapkan strategi hilirisasi petrokimia untuk keberlanjutan dalam roadmap pertumbuhan 40 tahun ke depan. Perusahaan ini berinisiatif memulai hilirisasi di industri petrokimia guna mendorong pertumbuhan perekonomian Indonesia.
ADVERTISEMENT
Anak usaha Pupuk Kaltim, PT Kaltim Amonium Nitrat (KAN) yang merupakan perusahaan patungan dengan PT Dahana Investama Corp menandatangani kontrak untuk pembangunan pabrik amonium nitrat berkapasitas 75.000 metrik ton per tahun (MTPY) pada 18 Desember 2019 lalu.
Pabrik ini dibangun di Kawasan Industri PT Kaltim Industrial Estate (KIE) Bontang, Kalimantan Timur yang ditargetkan selesai pada tahun 2023.
“PKT melihat bahwa nanti pada tahun 2024 mendatang, permintaan amonium nitrat diperkirakan akan naik hingga 221.441 ton. Menjawab tantangan tersebut, pembangunan pabrik KAN diharapkan mampu untuk memenuhi kebutuhan amonium nitrat dalam negeri dan sebagai upaya substitusi impor,” ujar Direktur Operasi dan Produksi PKT Hanggara Patrianta dalam media briefing virtual, Kamis (25/10).
Hanggara mengatakan, strategi ini guna mewujudkan ketahanan produk petrokimia dalam negeri dengan membantu kurangi impor amonium nitrat. Kapasitas produksi sebanyak 75 ribu ini diperkirakan dapat memenuhi sekitar 12 persen kapasitas amonium nitrat lokal.
ADVERTISEMENT
Anak usaha BUMN ini memilih produksi amonium nitrat karena fungsi dan kegunaan bahan kimia tersebut memiliki nilai tambah yang sangat potensial. Namun sayangnya, nilai impor untuk suplai amonium nitrat pun masih sangat tinggi.
Sementara itu, Direktur PT KAN Dormatua Siahaan menuturkan, permintaan amonium nitrat akan terus tumbuh seiring berkembangnya industri semen yang membutuhkan bahan peledak, dan industri tambang seperti batu bara. Indonesia terkenal dengan tambang nikel seperti emas.
“Demand amonium nitrat yang paling besar di negara yang tambang cukup besar, ada Australia, dan China walaupun kadang-kadang regulasi terlalu ketat. Pasar Australia paling besar karena dekat dari sisi lokasi,” katanya.
Dormatua memastikan PT Kaltim Amonium Nitrat masih fokus menjajaki peluang bisnis dalam negeri dalam lima tahun ke depan, karena pasarnya sangat besar. Selain itu, amonium nitrat juga dibutuhkan di industri pertambangan dan infrastruktur. Posisi pabrik di Bontang juga strategis dengan industri batu bara, sehingga PT KAN fokus dalam mengembangkan bisnis di Kalimantan Timur.
ADVERTISEMENT
“Dari pembangunan pabrik amonium nitrat ini, kita bisa melihat PKT akan semakin mengembangkan produk turunan amonium nitrat dalam memenuhi kebutuhan dalam negeri. Misalnya di sektor pertanian, amonium nitrat bisa dimanfaatkan sebagai sumber nitrogen untuk pupuk yang dapat berfungsi menyuburkan tanah, yang di dalamnya terdapat kandungan bahan kimia amonium untuk campurannya,” pungkas SVP Pengembangan PKT Indardi.