Pupuk Kaltim Bangun Pabrik Soda Ash Pertama di RI untuk Dukung Hilirisasi

20 Januari 2025 16:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ammonia Jetty PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT). Foto: Dok. Pupuk Kaltim
zoom-in-whitePerbesar
Ammonia Jetty PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT). Foto: Dok. Pupuk Kaltim
ADVERTISEMENT
PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) bakal membangun pabrik soda ash pertama di Indonesia. Proyek ini akan dibangun di kawasan industri Pontang, Kalimantan Timur.
ADVERTISEMENT
Sekretaris Pupuk Kaltim Teguh Ismartono mengatakan, pembangunan pabrik soda ash tersebut diharapkan menjadi solusi strategis untuk mengurangi ketergantungan impor sekaligus memperkuat daya saing nasional di pasar global.
“Siang hari ini merupakan momen yang penting bagi Pupuk Kalimantan Timur karena ini salah satu langkah strategis yang diambil oleh Pupuk Kaltim dengan cara memulai rencana pembangunan pabrik soda ash yang pertama di Indonesia. Ini yang berlokasi di kawasan industri Pontang, Kalimantan Timur, dan bisa dibilang bahwa pembangunan pabrik ini cukup bersejarah,” kata Teguh dalam Media Briefing, Senin (20/1).
Teguh menjelaskan, selama ini kebutuhan soda ash di Indonesia mencapai 900 ribu metrik ton pada 2022. Kebutuhan tersebut diproyeksikan meningkat menjadi 1,2 juta metrik ton pada 2030.
ADVERTISEMENT
Kehadiran pabrik ini diharapkan mampu memenuhi 30 persen kebutuhan nasional dengan kapasitas produksi mencapai 300 ribu metrik ton per tahun.
Pabrik Pupuk Kaltim di Bontang, Kalimantan Timur. Foto: Shutterstock
"Pabrik soda ash ini bukan hanya simbol komitmen dari Pupuk Kaltim terhadap transformasi industri petrokimia secara nasional, tapi juga bentuk nyata dukungan terhadap program hilirisasi yang disenangkan oleh pemerintah serta sejalan dengan visi asta cita pemerintah Prabowo-Gibran,” ungkap Teguh.
Selain berdampak pada kemandirian industri, proyek ini juga dirancang dengan prinsip berkelanjutan, sesuai dengan standar Environmental, Social, and Governance (ESG). Salah satu keunggulannya adalah pemanfaatan CO2 sebagai bahan baku, sekaligus mengurangi emisi karbon ke lingkungan.
“Kami percaya bahwa langkah ini tidak hanya akan membawa aspek positif bagi industri petrokimia tetapi juga membuka peluang besar bagi pembangunan ekonomi berkelanjutan di Indonesia, khususnya di wilayah Kalimantan Timur,” kata Teguh.
ADVERTISEMENT
Proyek ini ditargetkan selesai pada 2027 dengan dukungan dari berbagai pihak. Dia pun berharap proyek tersebut bisa berkontribusi lebih kepada masyarakat sekitar.
“Mudah-mudahan nanti proyek strategis ini bisa memberikan kontribusi yang lebih terhadap masyarakat sekitar, khususnya di Pontang atau sekitar perusahaan,” ujarnya.