Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Pupuk Kaltim Dorong Ekonomi Berkelanjutan & Perbaikan Lingkungan
19 Agustus 2023 12:48 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim ) mendorong penerapan ekonomi sirkular atau berkelanjutan dan perbaikan lingkungan sesuai prinsip environment, social, governance (ESG) yang terus dikembangkan perusahaan.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Pupuk Kaltim, Budi Wahju Soesilo, mengatakan bahwa perseroan mendukung pencapaian 17 indikator pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).
"Hal ini sekaligus bentuk penciptaan nilai tambah yang direalisasikan Pupuk Kaltim dalam mendorong ekosistem supply chain, guna mendukung praktik ekonomi sirkular dengan mengedepankan aspek pemberdayaan masyarakat yang merujuk pada empat pilar SDGs," ujar Soesilo dalam keterangannya, Sabtu (19/8).
Dia menjelaskan, Pupuk Kaltim mengoptimalkan peran terhadap empat pilar SDGs, yakni kategori Platinum Pilar Sosial, Ekonomi, Lingkungan, Hukum dan Tata Kelola, yang terangkum pada program Konservasi Taman Laut dan Sarana Media Terumbu Karang (Kilau Samudera).
Menurut Soesilo, program tersebut bertujuan untuk memberi kemanfaatan terhadap empat pilar pembangunan guna menciptakan nilai tambah bagi perusahaan maupun petani/nelayan binaan secara berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Dijelaskan Soesilo, program Kilau Samudera mengusung konsep pemberdayaan masyarakat untuk perbaikan ekosistem perairan dan terumbu karang, sekaligus mendorong kemandirian dengan mengedepankan kemanfaatan melalui cakupan yang lebih luas di Kota Bontang.
Program tersebut dikembangkan secara terukur, dengan sasaran utama mengubah pola pikir masyarakat nelayan untuk menghentikan aktivitas Penangkapan Ikan Tidak Ramah Lingkungan (PITRAL).
Program yang diinisiasi sejak 2017 ini berangkat dari keprihatinan Pupuk Kaltim terhadap maraknya aktivitas PITRAL di perairan Bontang, yang sangat berdampak terhadap kesinambungan ekosistem dan biota laut.
Terlebih dengan adanya program konservasi terumbu karang yang juga dikembangkan Pupuk Kaltim sejak 2009, akan turut terdampak jika aktivitas penangkapan ikan masih dilakukan secara tidak ramah lingkungan. Pupuk Kaltim pun didapuk empat penghargaan kategori Platinum sebagai apresiasi tertinggi pada ajang TJSL dan CSR Award 2023.
ADVERTISEMENT
"Melalui program ini, Pupuk Kaltim tidak hanya menitikberatkan pada konservasi perbaikan terumbu karang di perairan Bontang, tapi juga merangkul masyarakat yang awalnya pelaku PITRAL menjadi motor utama penggerak program melalui kelompok dengan nama Kimasea di Kelurahan Loktuan Bontang Utara," jelasnya.
Partisipasi aktif kelompok nelayan binaan, Kimasea, secara bertahap turut mengubah pola pikir nelayan yang meninggalkan pola tangkap tidak ramah lingkungan, serta beralih melakukan penangkapan hasil laut dengan lebih bertanggung jawab.
Hal itu memberikan dampak ekonomi yang cukup signifikan, di mana dari hasil kajian Social Return On Investment (SROI) tahun 2022, setiap anggota kelompok mampu mendapatkan tambahan pendapatan sebesar Rp 70 juta per tahun.