Pupuk Kaltim Proyeksi Kebutuhan Pupuk Urea Nasional Tembus 7 Juta Ton di 2030

25 Juni 2023 12:12 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pupuk Kaltim memproyeksi kebutuhan pupuk urea capai 6-7 juta ton hingga 2023. Foto: Pupuk Kaltim
zoom-in-whitePerbesar
Pupuk Kaltim memproyeksi kebutuhan pupuk urea capai 6-7 juta ton hingga 2023. Foto: Pupuk Kaltim
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) memproyeksi kebutuhan pupuk urea dalam negeri yang mencapai 6-7 juta ton di tahun 2030. Untuk itu, diperlukan pasokan yang lebih besar untuk mendukung pengembangan sektor pertanian dan ketahanan pangan di Indonesia.
ADVERTISEMENT
SVP Pengembangan Pupuk Kaltim, Indardi, mengatakan pembangunan pabrik Amoniak-Urea di Fakfak Papua Barat juga sebagai pengembangan industri hilir berbasis gas. Menurutnya, hal ini juga sebagai upaya pemenuhan kebutuhan pupuk domestik.
"Pabrik Pupuk Kaltim di Papua Barat nantinya akan memiliki kapasitas 2 juta ton per tahun, terdiri dari 1,15 Juta ton urea dan 825.000 ton amoniak," ujar Indardi dalam keterangannya, Minggu (25/6).
Dia melanjutkan, pengembangan pabrik di Papua Barat secara pasti akan meningkatkan kapasitas produksi Urea Pupuk Kaltim saat ini sebesar 3,4 juta metric ton per year (MTPY) dan Amoniak 2,7 juta MTPY dari pabrik di Kota Bontang Kalimantan Timur.
Sementara untuk pabrik di Papua Barat, akan memiliki kapasitas Amoniak Plant sebesar 2.500 MTPD dan Urea Plant 3.500 MTPD dengan rata-rata produksi 2 juta MTPY.
ADVERTISEMENT
"Dari total produksi tersebut, Pupuk Kaltim akan mampu menyumbang sekitar 80 persen kebutuhan urea nasional pada 2030," jelasnya.
Lokasi Fakfak juga untuk mendukung peningkatkan pembangunan di kawasan timur Indonesia, sekaligus melihat ketersediaan gas alam yang cukup melimpah di Papua Barat. Sehingga Pupuk Kaltim melalui penugasan Pupuk Indonesia, menetapkan langkah strategis untuk mendekatkan aktivitas produksi dengan bahan baku agar lebih efisien dan memudahkan operasional.
Menurut Indardi, pabrik pupuk tersebut nantinya tidak hanya mengamankan stok pupuk dalam negeri, tapi juga memperkuat posisi Pupuk Kaltim di rantai pasok dunia (global supply chain), khususnya Asia Tenggara.
Selain itu, Pupuk Kaltim menargetkan pembangunan pabrik pupuk di Fakfak turut memberikan economic return di tingkat lokal maupun nasional, termasuk kemudahan pasokan pupuk bagi kawasan timur Indonesia melalui pemerataan distribusi, agar kebutuhan petani mampu terjangkau dengan lebih optimal.
ADVERTISEMENT
"Pupuk Kaltim juga memperhatikan kapasitas pemberdayaan masyarakat lokal, dalam mendukung pengembangan industri berkelanjutan yang turut memberikan dampak terhadap penguatan ekonomi dan pembangunan infrastruktur di Papua Barat," lanjut Indardi.
Guna memastikan stabilitas pasokan gas yang mencapai 102 BBTUD (billion british thermal unit per day), Pupuk Kaltim pun telah melakukan penandatanganan Head of Agreement (HoA) untuk jual beli gas bumi dengan Genting Oil Kasuri, sebagai salah satu Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) yang mengelola gas alam di Papua Barat.
Mengingat gas bumi merupakan salah satu komponen penting dalam industri petrokimia dan pupuk, maka kerja sama ini akan membantu memastikan keberlanjutan produksi pupuk dalam negeri, dengan rencana penyaluran gas akan mulai dilaksanakan pada tahap Pre-Commissioning di kuartal II 2027.
ADVERTISEMENT
Pembangunan pabrik Papua Barat menjadi langkah besar Pupuk Kaltim dalam fase pertumbuhan perusahaan, sehingga ke depan mampu menjadi industri amoniak dan urea kedua terbesar di Asia Pasifik yang berperan penting dalam global supply chain.
"Langkah ini pun sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo, agar perusahaan BUMN bisa jadi pemain penting di kancah global. Sehingga penugasan ini tidak hanya baik bagi Pupuk Kaltim tapi juga perekonomian negara," tambah Indardi.