Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Q&A: Investasi Saham atau Obligasi, Mana Lebih Untung?
14 Maret 2018 17:05 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB

ADVERTISEMENT
Bagi mereka yang sudah terbiasa berinvestasi, kegiatan bisnis tersebut sudah menjadi gaya hidup. Asal ada dana lebih, yang dicari dan dipikirkan tentu akan kemana uang itu ditanamkan?
ADVERTISEMENT
Saham menjadi salah satu instrumen investasi yang cukup populer di kalangan investor. Produk investasi yang satu ini, dapat memberikan imbal hasil yang besar. Namun seiring untung besar yang dijanjikannya, investasi saham juga memiliki risiko besar.
Supaya investasi kamu di saham lebih terukur, Corporate Secretary Reliance Sekuritas Indonesia Tbk Erry TP Hidayat memberikan pemahaman soal apa itu saham. Lantas, mana yang lebih menguntungkan antara saham atau surat utang (obligasi)?
Apa yang dimaksud dengan saham? dan keuntungannya berinvestasi di saham?
Saham definisikan sebagai tanda penyertaan kepemilikan perusahaan. Jadi dengan kamu berinvestasi di saham, berarti sudah turut serta memiliki suatu perusahaan. Artinya, para pemegang saham alias investor bisa memiliki kontrol atas suatu perusahaan. Di sini, karakteristik pemegang saham itu dia memiliki risiko yang terbatas. Sedangkan pemegang saham pengendali, akan menentukan arah tujuan perusahaan karena dia agak concern di perusahaan itu.
ADVERTISEMENT
Bagaimana cara membeli saham?
Untuk membeli saham, kita bisa membelinya di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui pasar perdana. Pasar perdana yaitu pasar ketika perusahaan tersebut baru masuk ke pasar modal setelah melakukan Initial Public Offering (IPO). Saham juga bisa dibeli di pasar sekunder, melalui perusahaan sekuritas.
Apa keistimewaan transaksi di Bursa?
Transaksi di BEI (Bursa Efek Indonesia) bisa dikatakan tempat transaksi teraman. Sebab, transaksi di bursa dijamin oleh KSEI dan KPEI. Artinya, para pemegang saham tidak perlu khawatir ketika bertransaksi di BEI.

Apa risikonya ketika berinvestasi di saham?
Para investor yang berinvestasi di saham sangat berisiko tidak mendapatkan dividen. Padahal kata Erry ketika berinvestasi tentunya para pemegang saham atau investor sangat berharap mendapat dividen. Kedua, para investor di produk saham berpotensi kehilangan keuntungan ketik perusahaan bangkrut. Bahkan, risiko terakhir yaitu ketika saham perusahaan di keluarkan dari papan perdagangan BEI.
ADVERTISEMENT
Investasi saham vs obligasi mana yang paling menguntungkan?
Selain produk saham, para investor juga akan menemukan instrumen investasi lainnya. Salah satunya yaitu investasi obligasi (surat utang). Lalu manakah yang lebih menguntungkan antara saham dan obligasi?
Secara pendapat umum orang mengatakan bahwa risiko saham lebih besar dari obligasi. Untuk return, para investor yang memilih saham keuntungannya berasal dari capital gain dan dari dividen. Sementara obligasi keuntungannya dari kupon dan yield. Keuntungan tergantung dari para investornya, apakah kamu termasuk investor yang siap menerima risiko tinggi atau investor moderat.