Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Qatar Mau Bangun 1 Juta Rumah, Menteri Ara: Bisa di GBK & Kompleks DPR Kalibata
21 Januari 2025 16:19 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait atau Ara membidik lahan di sekitar area Stadion Gelora Bung Karno (GBK) juga bekas kompleks DPR RI di Kalibata, Jakarta Selatan untuk pembangunan 1 juta rumah dengan gelontoran dana dari Qatar .
ADVERTISEMENT
Ara mengatakan, dia mendapat tugas dari Ketua Satgas Perumahan Hashim Djojohadikusumo agar menyiapkan lahan tersebut untuk menyukseskan program pembangunan 3 juta rumah.
Meskipun hingga saat ini, Ara belum buka suara soal nominal dana yang digelontorkan Qatar untuk membangun 1 juta rumah tersebut.
Namun Ara memastikan, tidak hanya Qatar yang akan turut bergabung dalam program 3 juta rumah andalan Presiden Prabowo Subianto. Menurut dia masih ada negara-negara lain yang akan bekerja sama dengan Indonesia untuk program ini.
ADVERTISEMENT
“Qatar bukan satu-satunya negara yang berminat investasi di Indonesia di bidang perumahan, ada lagi Uni Emirat Arab, ada juga beberapa negara lainnya,” imbuh Ara.
Selain itu, Ara juga mengaku telah menyampaikan kepada Menteri BUMN Erick Thohir agar bisa bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI), juga PT Perumahan Nasional (Perumnas).
“Kemudian dari BUMN, saya sudah sampaikan sama Pak Erick langsung, itu tolong disiapkan 1 dari Kereta Api, 2 dari Perumnas, 3 dari PTB,” terang Ara.
Hal ini dilakukan Ara seraya terus berkoordinasi dengan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid.
“Kemudian dari Pak Nusron juga, Pak Nusron sudah sangat lengkap, sudah menyiapkan data-datanya, ada berapa ribu hektare itu, ada berapa titik, sudah dikasih datanya. Jadi tinggal kita rapat koordinasi,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Dengan Kementerian Keuangan, Ara membidik tanah-tanah yang telah disita Satuan Tugas Penanganan Hak Tagih Negara Dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (Satgas BLBI), Kejaksaan Agung, dan aset Badan Bank Tanah untuk program ini.
Dia menjelaskan, tugas pemerintah Indonesia memang menyiapkan lahan pembangunan rumah. Sehingga investor cukup membawa modal masuk tanpa berurusan dengan penyediaan lahan.
“Nanti sesuai arahan Presiden kan ini kerja samanya G to G (atau) Government to Government. Jadi mereka bawa uang dan kita menyiapkan lahannya, dan sesuai arahan Bapak Presiden targetnya adalah target marketnya itu menengah bawah. Jadi lebih banyak bawa yaitu middle low, sesuai dengan arahan,” terang Ara.