Rachmat Gobel: Kalau Industri RI Mau Maju, TKDN Jangan Dikendorin

6 Mei 2025 17:50 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota DPR RI sekaligus Ketua Liga Parlemen Indonesia-Jepang Rachmat Gobel memberikan keynote speech pada kumparan New Energy Vehicle Summit 2025 di MGP Space, SCBD Park, Jakarta, Selasa (6/5/2025). Foto: Syawal Darisman/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Anggota DPR RI sekaligus Ketua Liga Parlemen Indonesia-Jepang Rachmat Gobel memberikan keynote speech pada kumparan New Energy Vehicle Summit 2025 di MGP Space, SCBD Park, Jakarta, Selasa (6/5/2025). Foto: Syawal Darisman/kumparan
ADVERTISEMENT
Anggota Komisi VI DPR RI Rachmat Gobel menyoroti pentingnya kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) terhadap kemajuan industri di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Rachmat mengatakan, terdapat keselarasan antara peningkatan penguasaan teknologi dengan pemenuhan TKDN. Untuk bisa meningkatkan komponen lokal, maka sumber daya manusianya harus mumpuni.
Dia mencontoh perkembangan industri di China dan Taiwan, yang memiliki basis produksi perusahaan teknologi terkemuka, Apple. Hal tersebut bisa tercapai karena negara tersebut fokus pada pelatihan atau pendidikan vokasi, serta pemenuhan komponen lokal.
"Di samping dia membuat produksi dengan jumlah besar, dia mengembangkan juga komponen-komponen, yaitu TKDN itu. Makanya kenapa industri di China, maupun di Taiwan, begitu kuat, karena dia bisa membuat sampai kepada komponen-komponen TKDN," tegasnya saat acara kumparan New Energy Vehicle Summit 2025, Selasa (6/5).
Oleh karena itu, Gobel selalu menyuarakan betapa pentingnya TKDN bagi pengembangan industri di Indonesia. Meski sempat ada wacana ingin dikendorkan, dia bersyukur bahwa pemerintah masih berkomitmen untuk mempertahankan, bahkan menguatkannya.
ADVERTISEMENT
Dia mengapresiasi langkah Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita yang mewajibkan pemerintah pusat, daerah, dan BUMN menggunakan produk dalam negeri dalam pengadaan barang/jasa. Hal ini tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) 46 Tahun 2025.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang memberikan keynote speech pada kumparan New Energy Vehicle Summit 2025 di MGP Space, SCBD Park, Jakarta, Selasa (6/5/2025). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
"Menteri Perindustrian udah kasih angin surga bahkan keluar perpres yang akan memperkuat TKDN, sudah tenang saya, karena saya mau-mau ingin memberikan dorongan kepada kawan-kawan industri jangan kita ragu-ragu," jelas Gobel.
Menurut Gobel, TKDN penting untuk membangun industri, bukan hanya sekadar pabrik. Sebab, industri juga mencakup pada tenaga kerja, lingkungan, serta rantai pasok dengan industri-industri pendukung lainnya.
"Saya sangat menyuarakan betul berbicara pentingnya TKDN di Indonesia. Jangan dikendorin, harus diperkuat dari waktu ke waktu dalam rangka membangun industri, bukan bangun pabrik," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Gobel juga mencontohkan kesuksesan industri di Jepang. Negara Matahari Terbit itu memiliki struktur piramida dalam industrinya, seperti Panasonic yang berhasil meningkatkan kualitas pekerjanya hingga tingkat kecamatan.
"Setiap satu kecamatan ada satu pabrik Panasonic. Kenapa? Itu komponen, walaupun pabriknya kecil, untuk bisa menghidupkan daerahnya itu sendiri. Jadi tidak terpusat di satu di Osaka, tapi di semua provinsi, mungkin Kabupaten," ungkapnya.
Dengan langkah tersebut, lanjut dia, perusahaan tersebut bisa menciptakan pemerataan penguasaan teknologi di seluruh penjuru negeri. Hal ini kemudian berdampak pada masifnya pemenuhan TKDN.
"Jadi membangun TKDN itu bukan sekadar bikin industri komponen, tapi bagian untuk membangun sumber daya manusianya. Penguasaan teknologi, transfer teknologi juga bagian daripada penguasaan teknologi itu sendiri," tutur Gobel.
ADVERTISEMENT
Kondisi yang sama juga terjadi pada perusahaan Jepang lain seperti Toyota maupun Suzuki yang bisa membuat desain produksinya secara mandiri. Dengan begitu, Gobel meminta pemerintah terus memperkuat kebijakan TKDN.