Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Rachmat Saleh, Eks Gubernur BI yang Menolak Gunakan Fasilitas Negara
12 Februari 2018 1:57 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
ADVERTISEMENT
Mantan Gubernur Bank Indonesia, Rachmat Saleh, dikenal keluarganya sebagai sosok yang tidak mau merepotkan orang lain. Apalagi, memanfaatkan kedudukan yang pernah dia raih untuk kepentingan pribadi. Saat sakit, Rachmat bahkan menolak menggunakan fasilitas negara untuk proses penyembuhan.
ADVERTISEMENT
"Penekanannya selalu tak mau merepotkan, apalagi pakai uang negara," kata menantu Rachmat, Maman Suherman, di rumah duka, Jalan Bangka Raya, Jakarta Selatan, Minggu (11/2).
Ketegasan 'tidak mau merepotkan orang lain', tampak saat tawaran untuk bantuan pengobatan datang. Saat itu, dokter menduga terdapat kanker di perutnya. Namun, semua tawaran bantuan ditolaknya.
Atau lain daripada itu, Maman menyebutkan, Rachmat lebih senang berkendara dengan mobil Isuzu Panther miliknya. "Sebelum berhenti menyetir dua tahun lalu, beliau masih menyetir sendiri kalau mau pergi kemana-mana," sebut Maman.
Beberapa hari sebelum meninggal dunia, Rachmat sempat meminta untuk menjalani perawatan di rumah. Menurut Maman, mertuanya lebih nyaman dekat dengan keluarga ketimbang berada di rumah sakit.
Namun, pada Senin (11/2) siang, kondisi kesehatan Rachmat memburuk. Dokter yang datang ke rumahnya menyarakan agar mantan Gubernur BI ini menjalani perawatan di Intensive Care Unit (ICU).
ADVERTISEMENT
Setiba di Rumah Sakit Abdi Waluyo, kondisi kesehatan Rachmat tidak kunjung membaik. Akhirnya, laki-laki 88 tahun ini mengembuskan nafas terakhir.
Rencananya, Rachmat akan dimakamkan pada Senin (12/2). Pemakaman berlangsung di San Diego Hills, Karawang, Jawa Barat. Proses pemakaman direncanakan berlangsung secara militer.