Raja Roti Cemerlang (BRRC) Melantai di BEI, Incar Tender di Makan Bergizi Gratis

9 Januari 2025 9:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna saat meresmikan Perusahaan tepung roti PT Raja Roti Cemerlang Tbk di Bursa Efek Indonesia pada Kamis (9/1). Foto: Argy/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna saat meresmikan Perusahaan tepung roti PT Raja Roti Cemerlang Tbk di Bursa Efek Indonesia pada Kamis (9/1). Foto: Argy/kumparan
ADVERTISEMENT
Perusahaan tepung roti PT Raja Roti Cemerlang Tbk resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada Kamis (9/1) dengan kode emiten BRRC. Saat dibuka, harga saham BBRC naik 24,76 persen dari harga penawaran sebesar Rp 210 ke level Rp 256 per lembarnya.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data perdagangan saham, volume saham BRRC yang diperdagangkan tercatat ada di 68,52 juta lembar dengan nilai transaksi Rp 17,63 miliar.
Direktur Utama Raja Roti Cemerlang Ari Sudarsono mengungkap perusahaan mengincar potensi pasar dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Hal ini karena tepung roti disebut dibutuhkan untuk produksi nugget, chicken katsu, kroket, risol, dan sejenisnya yang menjadi salah satu komponen menu dalam MBG.
“Perseroan juga diuntungkan dengan program MBG dan kami yakin bisa mengangkat kinerja perseroan di suatu hari,” ungkap Ari dalam sambutannya di Main Hall BEI, Jakarta Selatan, Kamis (9/1).
Ari mengungkap alasan BRRC melakukan Initial Public Offering (IPO) adalah karena adanya pertumbuhan saat pandemi sebesar 15 persen dan sebanyak 134 persen di tahun 2023.
Perusahaan tepung roti PT Raja Roti Cemerlang Tbk resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada Kamis (9/1). Foto: Argy/kumparan
“Asas dasar tersebut, perseroan harus mudah berkembang dengan potensi market yang besar. Perseroan melakukan langkah strategis dinamis dengan melakukan proses IPO,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Selain dari program MBG, Ari juga melihat potensi pasar dari adanya Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) makanan beku yang cukup banyak. Selain itu gaya hidup masyarakat perkotaan yang suka mengkonsumsi makanan siap konsumsi juga jadi hal yang turut dianggap sebagai potensi perkembangan.
“Perseroan juga diuntungkan dengan lifestyle masyarakat perkotaan yang simple, dinamis dan modern yang suka mengonsumsi makanan ready to eat, ready to cook yang menggunakan bahan-bahan produk frozen,” pungkasnya.