Ramai Modus Penipuan Terbaru Via WhatsApp, Waspada Klik Tombol ‘View’

20 Juli 2023 14:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi penipuan online. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penipuan online. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Penipuan online semakin canggih seiring teknologi yang terus berkembang. Modus penipuan phising melalui whatsapp tidak lagi dalam berbentuk file, namun berganti dengan mengklik tombol view.
ADVERTISEMENT
Modus penipuan baru ini diungkapkan mantan anggota Ombudsman pengamat perbankan Alvin Lie. Melalui cuitan akun twitter miliknya, ia membagikan tangkapan layar yang mengatasnamakan bank dan meminta penerima pesan dengan memilih view.
“Penjahat phising makin merajalela dgn modus berubah². Selama ini gunakan APK Skrg gunakan Action Button "View",” tulis akun @alvinlie21 di twitter, dikutip Kamis (20/7).
Alvin meminta publik waspada dan langsung memblokir jika mendapat modus penipuan yang serupa. Masyarakat bisa langsung menjadi korban jika lengah.
"Saldo di bank/market place dll dikuras habis. Kita lengah dikit aja langsung jadi korban. Saldo di bank/ market place dll dikuras habis," kata Alvin.
Menanggapi masalah itu, Head of Research Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI), Trioksa Siahaan, melihat semakin banyak korban yang bersuara dan melaporkan kasus phising.
Ilustrasi penipuan online. Foto: Shutterstock
"Kemungkinan akan bertambah banyak karena penyebaran modus phising bersifat masif. Untuk itu butuh langkah cepat dan antisipatif baik dari pihak keamanan, bank atau lembaga jasa keuangan dan regulator untuk mencegah semakin banyaknya korban phising ini," kata Trioksa saat dihubungi kumparan.
ADVERTISEMENT
Trioksa melanjutkan, upaya untuk mencegah modus phising adalah memperkuat sistem keamanan bank dan edukasi atau sosialisasi ke nasabah bank sehingga lebih berhati-hati dalam menerima pesan yang belum jelas atau berpotensi phising.
"Kerugian di antaranya pencurian data pribadi nasabah dan bisa disalahgunakan. Dari sisi bank, ada data-data bank yang diambil secara ilegal dan dapat disalahgunakan," imbuhnya.