Ramai-ramai Produsen Kendaraan Listrik Asal AS Bangkrut

18 Juni 2024 16:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pengisian daya pada mobil listrik. Foto: Owlie Productions/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pengisian daya pada mobil listrik. Foto: Owlie Productions/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Sejumlah produsen kendaraan listrik asal Amerika Serikat (AS) bangkrut. Terbaru, ada Fisker yang mengajukan kebangkrutan pada Senin (17/6).
ADVERTISEMENT
Mengutip Reuters, Selasa (18/6), Fisker ingin menjual aset dan merestrukturisasi utang, setelah merogoh kocek yang sangat dalam untuk mengirim SUV tipe Ocean di Amerika Serikat dan Eropa.
Produsen kendaraan listrik AS lainnya seperti Proterra, Lordstown, dan Electric Last Mile Solutions, juga bangkrut dalam dua tahun terakhir karena menipisnya cadangan uang tunai, hambatan penggalangan dana, serta tantangan dalam meningkatkan produksi karena masalah rantai pasokan global. Mobil listrik Fisker saat ini juga tengah diselidiki oleh regulator AS.
Perusahaan yang didirikan oleh desainer otomotif Henrik Fisker itu sudah menunjukkan keraguan untuk bertahan dalam ekosistem bisnis Electric Vehicle (EV) sejak Februari 2024. Upayanya untuk mendapatkan investasi dari produsen mobil terbesar di global gagal, sehingga memaksanya untuk mengendalikan operasinya.
ADVERTISEMENT
“Seperti perusahaan lain di industri kendaraan listrik, kami telah menghadapi berbagai tantangan pasar dan makroekonomi yang berdampak pada kemampuan kami untuk beroperasi secara efisien,” kata Fisker dalam keterangan resminya.
“Setelah mengevaluasi semua opsi untuk bisnis kami, kami memutuskan untuk melanjutkan penjualan aset, ini adalah jalan yang paling layak bagi perusahaan," tambah Fisker.
Manajemen Fisker mengaku sedang dalam pembicaraan lanjutan dengan pemangku kepentingan untuk pembiayaan yang dimiliki debitur.
Adapun unit operasi perusahaan, Fisker Group Inc, mengajukan kebangkrutan di Delaware, AS, dengan perkiraan aset sebesar USD 500 juta hingga USD 1 miliar dan utang sebesar USD 100 juta hingga USD 500 juta. Saat ini, perusahaan memiliki sekitar 200-999 kreditur, sesuai pengajuan pengadilan.
ADVERTISEMENT