Rampungkan Proyek Tol Semarang-Batang, Jasa Marga Dapat Utang Rp 7,7 T

17 April 2018 11:41 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jalan Tol Batang-Semarang beroperasi saat Lebaran. (Foto: Dok. Jasa Marga)
zoom-in-whitePerbesar
Jalan Tol Batang-Semarang beroperasi saat Lebaran. (Foto: Dok. Jasa Marga)
ADVERTISEMENT
PT Jasamarga Semarang Batang memperoleh kredit sindikasi sebesar Rp 7,731 triliun untuk membangun ruas Tol Batang-Semarang sepanjang 75 km. Ditargetkan pembangunan tol yang mulai dikerjakan 25 Juli 2016 itu selesai pada 25 September 2018.
ADVERTISEMENT
Adapun kredit sindikasi kepada PT Jasamarga Semarang Batang itu diberikan oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA), PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero), Panin Bank, Bank Jateng, dan PT Bank KEB Hana.
“Adanya kredit sindikasi ini membuat proyek pembangunan tol yang merupakan PSN (Proyek Strategis Nasional) ini dapat berjalan,” ucap Direktur Utama PT Jasamarga Semarang Batang, Ari Irianto, di Kantor Pusat Jasa Marga, Jakarta Timur, Selasa (17/4).
Proyek Jalan Tol Batang-Semarang (Foto: Dok. Jasa Marga)
zoom-in-whitePerbesar
Proyek Jalan Tol Batang-Semarang (Foto: Dok. Jasa Marga)
Dia menjelaskan, total kebutuhan anggaran untuk pembangunan tol itu sebesar Rp 11,045 triliun. Dari jumlah kebutuhan tersebut, sebanyak Rp 7,731 triliun di antaranya dipenuhi dari pinjaman sindikasi perbankan, sementara sisanya dari ekuitas perusahaan.
ADVERTISEMENT
“Karena pembangunan jalan tol itu sifatnya self financing project, kita mendanai kita sendiri. Pembiayaan Tol Semarang-Batang itu 70% dari sindikasi perbankan, dan 30% dari equity,” bebernya.
Adapun Tol Semarang-Batang terdiri dari 5 seksi, yaitu Seksi 1 Batang-Batang Timur (3,20 Km), Seksi 2 Batang Timur-Weleri (36,35 Km), Seksi 3 Weleri-Kendal (11,05 Km), Seksi 4 Kendal-Kaliwungu (13,50 Km), dan Seksi 5 Kaliwungu-Krapyak (10,10 Km).
“Pembebasan lahan saat ini sudah 98,17% sampai hari ini. Untuk progres konstruksi sekitar 75,4% sampai minggu lalu, optimistis 25 September 2018 bisa selesai,” papar Ari.