Rapor Harga Komoditas di 2024: CPO Melejit 21 Persen, Nikel Merosot 6 Persen

2 Januari 2025 9:57 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Operator menyalurkan slag atau limbah nikel ke dalam wadah untuk dibawa ke tempat penampungan khusus Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) di kawasan pertambangan PT Vale Indonesia, Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Jumat (2/8/2024). Foto: ANTARA FOTO/Basri Marzuki
zoom-in-whitePerbesar
Operator menyalurkan slag atau limbah nikel ke dalam wadah untuk dibawa ke tempat penampungan khusus Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) di kawasan pertambangan PT Vale Indonesia, Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Jumat (2/8/2024). Foto: ANTARA FOTO/Basri Marzuki
ADVERTISEMENT
Beberapa harga komoditas mengalami kemerosotan sepanjang tahun 2024. Minyak mentah turun sekitar 3 persen, hingga batu bara dan nikel yang masing-masing melemah 5 dan 6 persen.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, kenaikan terjadi pada harga CPO yang melesat hingga 21 persen sepanjang tahun 2024, juga terjadi pada harga timah yang menguat sekitar 15 persen hingga akhir tahun 2024. Berikut rangkumannya dari berbagai sumber.
Minyak Mentah
Harga minyak mentah turun sekitar 3 persen sepanjang tahun 2024, merosot untuk tahun kedua berturut-turut, karena pemulihan permintaan pascapandemi belum kunjung terjadi.
Dikutip dari Reuters, merosotnya harga minyak mentah ini imbas ekonomi di China yang masih berjuang, dan AS serta produsen non-OPEC lainnya memompa lebih banyak minyak mentah ke pasar global yang pasokannya mencukupi.
Harga minyak mentah Brent pada Selasa (31/12), hari perdagangan terakhir tahun ini, ditutup naik 0,88 persen menjadi USD 74,64 per barel. Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS ditutup naik 1,03 persen menjadi USD 71,72 per barel.
Ilustrasi pengeboran minyak lepas pantai (offshore). Foto: curraheeshutter/Shutterstock
Harga acuan Brent turun sekitar 3 persen dari harga penutupan akhir tahun 2023 sebesar USD 77,04, sementara WTI hampir stabil dengan harga penutupan akhir tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Pada September lalu, harga minyak mentah Brent ditutup di bawah USD 70 per barel untuk pertama kalinya sejak Desember 2021, dan tahun ini Brent diperdagangkan secara luas di bawah harga tertinggi, karena permintaan pascapandemi kembali pulih dan guncangan harga akibat invasi Rusia ke Ukraina tahun 2022 mulai memudar.
Batu Bara
Sedangkan harga batu bara menguat pada penutupan perdagangan Selasa alias akhir tahun 2024. Harga batu bara berdasarkan situs tradingeconomics naik 0,56 persen dan menetap di USD 125.25 per ton.
Foto udara aktivitas tempat penampungan batu bara di tepi Sungai Batanghari, Muaro Jambi, Jambi, Kamis (20/6/2024). Foto: ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan
Harga batu bara Newcastle anjlok sekitar 5,04 persen sepanjang tahun 2024. Pada 1 Januari 2024, harga batu bara berada di level USD 131.55 per ton, namun berakhir di kisaran USD 125 per ton.
ADVERTISEMENT
Di penghujung tahun 2024, harga batu bara dipengaruhi melonjaknya pasokan yang mengimbangi permintaan yang kuat dari konsumen utama, China. Data menunjukkan produksi batu bara China rata-rata 14,27 juta ton per hari pada November, tertinggi yang pernah tercatat, meningkat tajam dari 12,28 juta ton per hari pada bulan sebelumnya.
CPO
Harga minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) merosot pada penutupan perdagangan Selasa. Berdasarkan situs tradingeconomics, harga CPO turun 2,37 persen menjadi MYR 4.444 per ton.
Sepanjang tahun 2024, harga CPO menguat sekitar 21,42 persen. Tercatat pada 1 Januari 2024, harga CPO berada pada MYR 3.638 per ton.
Dinamika harga CPO di penghujung tahun yakni disebabkan kekhawatiran ekspor menambah tekanan harga CPO. Di India, pembeli terbesar, pembelian minyak sawit November turun sedikit menjadi 841.993 metrik ton Namun, tanda-tanda permintaan yang kuat dari pembeli utama China menjelang Tahun Baru Imlek pada akhir Januari membantu membatasi kerugian.
ADVERTISEMENT
Di Indonesia, pemerintah akan memulai mandat biodiesel B40 pada awal Januari 2025, sementara menaikkan pungutan ekspor minyak sawit mentah menjadi 10 persen dari 7,5 persen untuk mendukung subsidi.
Nikel
Harga nikel terpantau mengalami penurunan pada penutupan perdagangan Selasa. Harga nikel berdasarkan tradingeconomics menurun 1,23 persen menjadi USD 15.300 per ton.
Sepanjang tahun 2024, harga nikel melemah sekitar 6,35 persen. Pada 1 Januari 2024, harga nikel dijual dengan harga USD 16.055 per ton. Harganya terus menurun hingga berada di level USD 15.200 per ton, angka terendah dalam 4 tahun terakhir.
Harga nikel menembus angka terendah di tengah tekanan dari dolar yang lebih kuat, permintaan yang tidak pasti, dan pasokan yang melimpah terutama produksi yang tinggi dari Indonesia, pemasok utama dunia, bertahan hingga paruh kedua tahun 2024. Hal ini memperpanjang melonjaknya tingkat pasokan yang disebabkan oleh lonjakan proyek peleburan China di Indonesia setelah melarang ekspor bijih nikel pada tahun 2020.
ADVERTISEMENT
Timah
Penambang tanpa izin bekerja di area penambangan timah di Toboali, di pantai selatan pulau Bangka, Indonesia, 29 April 2021. Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
Sementara itu, harga timah juga terpantau mengalami sedikit penurunan pada penutupan perdagangan Selasa. Berdasarkan situs tradingeconomics, harga timah menurun 0,72 persen menjadi USD 29.083 per ton.
Sepanjang tahun 2024, harga timah melesat 15,48 persen. Pada 1 Januari 2024, harga timah berada di level USD 24.585 per ton. Harga timah bahkan sempat hampir menyentuh USD 35.000 per ton pada April 2024 lalu dan relatif stabil di beberapa bulan kemudian. Namun pada pertengahan November, harganya kembali anjlok di kisaran USD 28.000 per ton.