Rata-rata Harga Minyak Mentah RI Turun Jadi USD 86,72 per Barel di Oktober 2023

9 November 2023 15:52 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kilang minyak Foto: Reuters/Todd Korol
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kilang minyak Foto: Reuters/Todd Korol
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Rata-rata harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) mengalami penurunan sebesar USD 3,45 per barel dari ICP September 2023, menjadi USD 86,72 per barel. Hal ini dipengaruhi penurunan harga minyak mentah utama di pasar internasional.
ADVERTISEMENT
Tim Harga Minyak Mentah Indonesia dalam Executive Summary (Exsum) mengungkapkan turunnya harga minyak karena faktor kekhawatiran pasar karena tertekannya pertumbuhan ekonomi global dan penurunan permintaan minyak, jika tingkat suku bunga tetap pada level yang tinggi.
Faktor lain yang menyebabkan penurunan harga minyak mentah Oktober 2023, akibat adanya aksi profit taking pelaku pasar sebagai antisipasi hasil dari pertemuan Federal Reserve AS dan data Purchasing Manager ‘s Index dari China.
Sementara peningkatan ketegangan geopolitik akibat serangan Israel di wilayah Gaza tidak mempengaruhi lalu lintas minyak mentah di wilayah tersebut, sebab upaya-upaya diplomatik berhasil mencegah penyebaran konflik ke wilayah-wilayah lain.
Adapun terkait permintaan minyak global, OPEC memperkirakan terdapat penurunan proyeksi permintaan minyak dunia pada kuartal IV 2023 sebesar 50 ribu barel per hari (bph) menjadi 103.13 juta (bph) dibandingkan proyeksi bulan sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Sementara S&P Global memperkirakan penurunan proyeksi permintaan minyak dunia pada 2023 sebesar 90 ribu bph menjadi 102.30 juta bph dibandingkan proyeksi bulan sebelumnya.
"Sedangkan terkait produksi minyak global, OPEC memperkirakan terdapat peningkatan proyeksi produksi minyak mentah OPEC dan non-OPEC untuk 2023 dibandingkan proyeksi bulan sebelumnya. Peningkatan terjadi terutama pada produksi minyak mentah AS, Amerika Latin, Nigeria dan Saudi Arabia," kata Exsum tersebut, dikutip Kamis (9/11).
Kemudian, International Energy Agency (IEA) menyampaikan peningkatan produksi minyak mentah global di September 2023 sebesar 270 ribu bph menjadi 101.6 juta bph dibandingkan dengan produksi bulan sebelumnya, terutama produksi dari Nigeria dan Kazakhstan.
Selain itu, penurunan harga minyak mentah juga dipicu oleh penurunan laju perekonomian kawasan Eropa tahun 2023 sebesar 0.1 persen dibandingkan proyeksi bulan sebelumnya menjadi 0.5 persen.
ADVERTISEMENT
"Hal tersebut dikarenakan penurunan sektor industri Eropa serta dampak tindakan kebijakan moneter oleh Bank Sentral Eropa untuk mengendalikan laju inflasi," jelas Exsum.
Kondisi di Amerika Serikat (AS), Energy Information Administration (EIA) menyampaikan stok minyak mentah komersial AS mengalami peningkatan 7 juta barel pada akhir Oktober 2023 menjadi sebesar 421,1 Juta barel dibandingkan akhir bulan September 2023.
Ilustrasi pengeboran minyak dan gas Foto: Wikimedia Commons
Faktor lain yakni lantaran berakhirnya musim berkendara dan memasuki masa perubahan cuaca ekstrem (hurricane season) dan kilang-kilang memasuki masa pemeliharaan, intake kilang secara global di akhir September 2023 turun 1.3 juta bph menjadi 81.1 juta bph jika dibandingkan dengan Agustus 2023.
"Peningkatan ekspor minyak Rusia pada September 2023 sebesar 460 ribu bph (mom) atau menjadi 7.6 juta bph juga menjadi faktor yang mempengaruhi penurunan harga minyak mentah dunia," tutup Exsum.
ADVERTISEMENT
Untuk kawasan Asia Pasifik, penurunan harga minyak mentah selain disebabkan oleh faktor-faktor tersebut, juga dipengaruhi oleh penurunan permintaan bahan bakar di China untuk bulan September 2023 sebesar 7.8 persen dibandingkan bulan sebelumnya menjadi 522 ribu bph.
Faktor lainnya adalah kembalinya ekspor minyak dan gas Rusia ke pasar global termasuk Asia, setelah dihapuskannya kebijakan larangan ekspor minyak dan gas oleh pemerintah Rusia.
Berikut perkembangan harga mentah utama pada Oktober 2023:
- Dated Brent turun dari USD 94,00/bbl menjadi USD 91,05/bbl.
- WTI (Nymex) turun dari USD 89,43/bbl menjadi USD 85,47/bbl.
- Brent (ICE) turun dari USD 92,59/bbl menjadi USD 88,70/bbl.
- Basket OPEC turun dari USD 94,70/bbl menjadi USD 91,86/bbl.
- Rata-rata ICP turun dari USD 90,17/bbl menjadi USD 86,72/bbl.
ADVERTISEMENT