Ratusan CEO Global Pilih Resign dari Pekerjaannya, Ada Tekanan dari Investor?

30 Januari 2025 12:01 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi resign dari perusahaan. Foto: Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi resign dari perusahaan. Foto: Getty Images
ADVERTISEMENT
Firma penasihat kepemimpinan Russell Reynolds Associates, membeberkan jumlah CEO perusahaan global yang meninggalkan pekerjaan mereka memecahkan rekor pada tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Mengutip laporan Reuters, setidaknya ada 202 CEO meninggalkan jabatan mereka pada tahun 2024, melampaui rata-rata enam tahun sebesar 186 dan peningkatan 13 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Langkah para CEO perusahaan global itu dilakukan akibat pengawasan ketat dari investor dan tekanan untuk mengikuti perubahan, demikian laporan Russell Reynolds Associates.
Sektor teknologi menjadi yang paling menonjol dengan 40 CEO meninggalkan pekerjaan mereka, 50 persen lebih banyak pergantian daripada rata-rata enam tahun.
Margot McShane, salah satu pimpinan praktik dewan dan CEO global Russell Reynolds, mengatakan selama pencarian CEO, perusahaan kini semakin banyak meminta eksekutif yang dapat melaksanakan rencana mereka untuk berubah, tetapi sering kali tidak memiliki kejelasan tentang cara mewujudkannya.
"Menjadi seorang CEO makin sulit saja, karena Anda akan memasuki wilayah yang belum dipetakan," kata McShane.
Ilustrasi CEO laki-laki. Foto: insta_photos/Shutterstock
Beberapa tekanan ini khususnya tinggi dalam bidang teknologi, di mana sektor ini mengalami perubahan mendalam karena perkembangan seperti AI generatif.
ADVERTISEMENT
Investor aktivis telah memainkan peran utama. Mereka menyingkirkan 27 CEO tahun lalu, hampir tiga kali lipat jumlahnya pada tahun 2020, kata perusahaan itu, mengutip data Barclays.
Hampir seperempat dari kepergian pada tahun 2024 disebabkan oleh proses suksesi yang direncanakan, yang merupakan rekor lainnya, kata laporan itu.
"Dewan direksi melihat ke depan, mempersiapkan bakat internal," kata Helle Bank Jorgensen, pendiri firma penasihat perusahaan Competent Boards.