Raup Pendapatan USD 2,25 Miliar, PGN Optimistis Mampu Bayar Utang

18 Desember 2021 20:46 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PGN salurkan gas ke pelanggan industri baru di Bekasi dan Dumai. Foto: PGN
zoom-in-whitePerbesar
PGN salurkan gas ke pelanggan industri baru di Bekasi dan Dumai. Foto: PGN
ADVERTISEMENT
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) mencatat pendapatan sebesar USD 2,25 miliar dan laba operasi USD 326 juta hingga kuartal III 2021. Sementara laba diatribusikan ke induk menjadi USD 286,2 juta, naik jika dibandingkan tahun lalu USD 53,3 juta.
ADVERTISEMENT
Dengan kenaikan pendapatan dan laba dalam sembilan bulan tahun ini, PGN optimistis bisa meningkatkan kinerja operasional dan keuangan sesuai Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), termasuk membayar utang.
Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama, mengatakan keuangan konsolidasian PGN per 30 September 2021 menunjukkan posisi keuangan yang masih baik, dengan total aset sebesar USD 7,54 miliar, total liabilitas USD 4,25 miliar, total ekuitas USD 3.29 miliar, serta rasio lancar (perbandingan aset lancar dengan liabilitas jangka pendek) sebesar 2.24 kali.
"Rasio Debt Service PGN sebesar 2.69 kali, memperlihatkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi pembayaran bunga dan pokok pinjaman masih mencukupi," katanya dalam keterangan tertulis, Sabtu (18/12).
Adapun tingkat leverage PGN yang dicerminkan oleh rasio Debt-to-Equity (DER) per kuartal III 2021 adalah 0,89 kali, nilai ini masih di bawah batas financial covenant (maksimal 2,33 kali) yang disyaratkan oleh lender PGN.
ADVERTISEMENT
"Hal ini menunjukkan bahwa PGN masih dalam kondisi leverage yang baik, performance keuangan yang sehat sehingga jauh dari potensi rugi serta cukup terbuka ruang pendanaan eksternal untuk pengembangan perusahaan," terangnya.
PGN bersiap untuk mengembangkan infrastruktur gas secara masif. Foto: Pertamina
Begitu juga dengan saldo kas PGN per 30 September 2021 sebesar USD 1,4 milliar dapat diproyeksikan masih dapat memenuhi kewajiban pembayaran utang.
Dengan kinerja yang baik dan kendali PGN yang berada satu tingkat di bawah Pertamina, kata Rachmat, hal ini tidak mempengaruhi kemampuan PGN dalam memenuhi kewajiban utang-utangnya, dan tidak akan mempengaruhi posisi keuangan Pertamina lebih lanjut.

Penjualan Gas Naik

Rachmat menyebut, moncernya keuangan perusahaan per kuartal III 2021 karena disokong dari kinerja operasional yang memperlihatkan tren positif. Volume niaga gas selama periode Januari-September 2021 sebesar 873 BBTUD, naik jika dibandingkan volume niaga periode yang sama tahun lalu 812 BBTUD.
ADVERTISEMENT
Untuk volume transmisi pada periode yang sama tahun 2021 sebesar 1.238 MMSCFD. Posisi PGN sebagai Subholding Gas Pertamina, kata dia, semakin memperkuat kinerja konsolidasi dan peningkatan pemanfaatan gas di sektor kilang, transportasi marine dan tentunya kemudahan akses terhadap pasokan dari hulu.
Secara grup, PGN juga mencetak volume upstream sebesar 6,46 MMBOE, Regasification sebesar 88 BBTUD, LPG Processing sebesar 101 TPD, dan Oil Transport sebesar 9.301 BOEPD.
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menerapkan Smart Utility yang berkelanjutan. Foto: Dok. Pertamina
Perseroan juga mampu meningkatkan pangsa pasar melalui penambahan jumlah pelanggan di berbagai sektor, sampai kuartal III 2021 telah melayani lebih dari 600.000 pelanggan dengan cakupan jaringan pipa gas bumi sepanjang lebih dari 10.760 km.
Dengan kinerja upstream yang meningkat dan harga minyak yang terkoreksi, hal ini berdampak langsung terhadap kinerja Saka Energi afiliasi Subhoding Gas.
ADVERTISEMENT
"Berdasarkan laporan keuangan Saka Energi kuartal III 2021, saldo kas Saka USD 250.9 juta dan diproyeksikan dapat memenuhi kewajiban pembayaran utang yang akan jatuh tempo pada Mei 2024. Selain itu kinerja keuangan SAKA Energi kuartal III juga memperlihatkan tren semakin membaik dengan membukukan EBITDA USD 174 juta," tutup Rachmat.