Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
PT Sinar Eka Selaras Tbk (ERAL) telah melakukan pencatatan saham di BEI melalui initial public offering (IPO). Perseroan berhasil meraup dana segar dari pasar modal senilai Rp 404,6 miliar melalui penerbitan 1,037 miliar saham baru di bursa.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT Sinar Eka Selaras Tbk (ERAL) Djohan Sutanto mengatakan mengatakan, perusahaan akan menggunakan dana segar ini untuk mengembangkan bisnis ritel dan memenuhi gaya hidup masyarakat terutama perkotaan.
“Perseroan hadir untuk memanfaatkan potensi besar dari sektor ritel gaya hidup yang terus berkembang di Indonesia. Ditambah lagi kegiatan konsumsi merupakan penopang terbesar untuk pertumbuhan ekonomi nasional hingga saat ini," katanya dalam keterangan, Selasa (8/8).
Bermodalkan pengalaman di sektor ritel serta dukungan dari pemegang saham mayoritas, Djohan mengatakan ERAL akan terus mengembangkan bisnis dengan memaksimalkan bisnis perusahaan yang sudah berjalan serta menangkap peluang-peluang baru di masa mendatang.
ERAL memberikan solusi inovatif dan layanan melalui portofolio produk gaya hidup aktif serta didukung oleh jaringan omnichannel yang ada di seluruh Indonesia. Hingga saat ini, ERAL telah memiliki berbagai portofolio brand papan atas untuk sejumlah segmen produk di sektor ritel.
ADVERTISEMENT
Di segmen Accessories (ecosystem), ERAL mengelola berbagai brand produk papan atas, seperti halnya Apple, Huawei, JBL, Microsoft, Playstation, Samsung, Xiaomi, dan sebagainya.
Sementara di segmen Internet of Things (IoT), ERAL mengelola brand DJI, Garmin, GoPro, Marshall, Segway dan sebagainya. Kemudian di segmen sportswear, fashion, dan outdoors, ERAL memiliki portofolio brand JD Sports, ASICS, serta Urban Adventure.
Strategi perseroan untuk terus mengembangkan bisnis di sektor ritel gaya hidup didorong oleh keyakinan bahwa pertumbuhan penduduk usia produktif (15-59 tahun) akan menjadi pendorong utama peningkatan pengeluaran konsumsi produk gaya hidup aktif di Indonesia.
Dalam hal ini, terdapat 177 juta penduduk Indonesia (66 persen dari total penduduk) yang termasuk dalam kelompok penduduk kategori usia produktif.
ADVERTISEMENT
Karena populasinya yang besar, Indonesia memiliki ukuran pasar ritel tertinggi dibandingkan dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya dengan perkiraan nilai pasar sebesar USD 314,2 miliar pada 2025 berdasarkan data dari Frost & Sullivan.
“Permintaan produk gaya hidup aktif di Indonesia menunjukkan trajectory yang positif, mengingat dominasi penduduk usia produktif menjadi pendukung utama pertumbuhan PDB dan konsumsi di Indonesia,” pungkas Djohan.