Reaktivasi Jalur Kereta Cibatu-Cikajang untuk Dongkrak Potensi Wisata

18 Januari 2019 13:53 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Jelang Kedatangan Menteri BUMN, di Stasiun Cibatu, Garut. (Foto: Abdul Latif/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Jelang Kedatangan Menteri BUMN, di Stasiun Cibatu, Garut. (Foto: Abdul Latif/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pemerintah akan mereaktivasi jalur kereta api dari Stasiun Cibatu - Garut - Cikajang. Selain memaksimal aset negara, jalur tersebut juga untuk mendongkrak potensi sektor wisata di Kabupaten Garut.
ADVERTISEMENT
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengatakan, nantinya jalur tersebut akan dikelola PT KAI (Persero) sebagai operator. Diharapkan konektivitas akan meningkat di wilayah tersebut.
“Pada dasarnya jalur kereta adalah aset negara, PT KAI (persero) berfungsi sebagai operator. Di mana kita memanfaatkan jalur KA terutama di Jabar ini untuk konektivitas sangat baik,” kata Rini saat ditemui di Cibatu, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Jumat (18/1).
Hari ini, Presiden Jokowi dan beberapa menteri meninjau reaktivasi jalur kereta api di Stasiun Cibatu menuju Garut. Selain Rini, dalam peninjauan tersebut hadir pula Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Petugas perbaiki wesel pemindah jalur rel kereta (Foto: Hendra Nurdiyansyah)
zoom-in-whitePerbesar
Petugas perbaiki wesel pemindah jalur rel kereta (Foto: Hendra Nurdiyansyah)
Adapun proyek reaktivasi jalur KA Cibatu-Garut-Cikajang sepanjang 47,5 kilometer (km). Selain Garut, beberapa jalur kereta juga akan direaktivasi, yakni Rancaekek-Tanjungsari (11,5 km), Banjar-Pangandaran-Cijulang (82 km), dan Bandung-Ciwidey (37,8 km).
ADVERTISEMENT
Untuk tahap awal, KAI akan memprioritaskan reaktivasi jalur Cibatu-Garut. Reaktivasi jalur ini sangat potensial bagi pengembangan wilayah Priangan timur dan tenggara, serta wilayah selatan Jawa Barat.
Dalam kesempatan yang sama, Menhub Budi Karya mengatakan dengan adanya reaktivasi jalur KA masyarakat dapat memanfaatkan sebagai transportasi alternatif angkutan darat. Selain itu potensi pariwista juga akan turut terdorong dengan keberadaan jalur KA tersebut.
“Kita bisa menemukan titik-titik potensial lain jika ada di sini pariwisata. Kita juga mengaktifkan lagi aset yang sudah kita miliki,” katanya.