Realisasi Greenshoe Sudah 100 Persen, CGS-CIMB Tak Lagi Borong Saham GoTo

28 April 2022 4:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
GoTo resmi menjadi perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia, Senin (11/4). Foto: Dok. GoTo
zoom-in-whitePerbesar
GoTo resmi menjadi perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia, Senin (11/4). Foto: Dok. GoTo
ADVERTISEMENT
PT CGS-CIMB Sekuritas untuk terakhir kalinya membeli saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dalam rangka penawaran umum perdana saham GoTo untuk stabilisasi harga atau greenshoe.
ADVERTISEMENT
Pembelian tersebut dilakukan pada Rabu (27/6) sebanyak 75,43 juta saham di harga Rp 293,24 per lembarnya.
Dengan aksi tersebut, maka nilai akumulasi saham yang dibeli CGS-CIMB sudah mencapai Rp 6,092 triliun. Adapun jumlah akumulasi yang telah dibeli sebanyak 2,49 juta saham.
Jumlah tersebut setara dengan 100 persen realisasi greenshoe GoTo yang sebesar 6,092 juta saham. Dengan begitu CGS-CIMB tidak akan lagi membeli saham GoTo.
“Laporan ini merupakan laporan terakhir kami sebagai Agen Stabilisasi GOTO, dikarenakan saham, yang dipergunakan untuk proses stabilisasi harga telah habis dibeli,” tulis Direktur CGS-CIMB Sekuritas Indonesia Sugiharto Widjaja dalam keterangan tertulis di BEI yang dikutip, Kamis (28/4).
Dengan total tersebut, total greenshoe yang dilakukan CGS-CIMB dalam harga saham GoTo sebanyak 5 kali. Pertama, pada Rabu (20/4), perusahaan telah membeli 1,22 miliar saham GoTo dengan harga rata-rata Rp 338 per saham.
ADVERTISEMENT
Kedua, Kamis (21/4) CGS-CIMB juga telah membeli saham 1,31 miliar saham GoTo di harga Rp 337,99 per lembarnya. Ketiga, Jumat (22/4) CGS-CIMB juga sudah membeli 3,46 miliar saham GoTo di harga Rp 336,27 per lembarnya.
Keempat, Selasa (26/4) sebanyak 16,81 juta saham di harga Rp 310 per lembarnya. Sekadar catatan, dari keseluruhan proses penawaran umum perdana saham (IPO) GoTo, perusahaan berhasil mengumpulkan total dana sebesar Rp 15,8 triliun.
Jumlah tersebut terdiri dari penghimpunan dana sebesar Rp 13,7 triliun dari IPO, serta Rp 2,1 triliun melalui penjualan saham treasuri dalam rangka opsi penjatahan lebih (greenshoe).
Adapun greenshoe merupakan sebuah mekanisme memberikan keleluasaan kepada emiten untuk melakukan intervensi stabilisasi harga saham.
ADVERTISEMENT