Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Realisasi Investasi Triwulan I 2018 Tembus Rp 185,3 T, Naik 11,8%
30 April 2018 14:59 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB

ADVERTISEMENT
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) triwulan I tahun 2018 mencapai Rp 185,3 triliun. Realisasi ini meningkat 11,8% dari periode yang sama tahun 2017 sebesar Rp 165,8 triliun.
ADVERTISEMENT
Kepala BKPM Thomas Lembong mengakui realisasi investasi tersebut masih rendah, baru 23% dari total target realisasi investasi yang ditetapkan pemerintah yakni mencapai Rp 765 triliun.
“Triwulan satu setiap tahun selalu menjadi musim yang selalu lemah. Itu hanya efek seasonal. Tidak perlu terlalu prihatin mengenai itu setiap tahun juga demikian,” kata Kepala BKPM, Thomas Lembong di kantornya, Jakarta Pusat, Senin (30/4).
Menurut dia capaian tersebut masih memberikan harapan untuk memenuhi target realisasi investasi tahun ini yang telah ditetapkan sebesar Rp 765 triliun. Target tersebut merupakan indikator pemerintah untuk bisa mencapai pertumbuhan ekonomi pada level 5,4%.
Thomas merinci selama triwulan I 2018, realisasi PMDN tercatat sebesar Rp 76,4 triliun, naik 11% dari Rp 68,8 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Sedangkan PMA tercatat Rp 108,9 triliun, naik 12,4% dari Rp 97 triliun. Realisasi investasi tersebut berhasil menyerap 201.239 tenaga kerja Indonesia.

ADVERTISEMENT
BKPM mencatat realisasi investasi (PMDN & PMA) berdasarkan lokasi proyek didominasi 5 wilayah, yaitu Jawa Barat sebanyak Rp 37 triliun (19,9%), DKI Jakarta Rp 28,9 triliun (15,6%), Jawa Tengah Rp 16,1 triliun (8,7%), Banten Rp 15,5 triliun (8,4%), dan Riau Rp 9,1 triliun (4,9%).
Sedangkan realisasi berdasarkan sektor usaha didominasi perumahan, kawasan industri dan perkantoran Rp 27,6 triliun (14,9%); industri logam, mesin dan elektronik Rp 22,7 triliun (12,3%); Listrik, Gas, dan Air Rp 19,3 triliun (10,4%); Tanaman Pangan dan perkebunan Rp 17,9 triliun (9,6%), serta transportasi, gudang, dan telekomunikasi Rp 14,7 triliun (7,9%).
Sedangkan untuk lima besar negara asal PMA yaitu Singapura sebesar USD 2,6 miliar (32,6%); Jepang USD 1,4 miliar (16,7%), Korea Selatan USD 0,9 miliar (11,6%); China USD 0,7 miliar (8,3%), dan Hongkong senilai USD 500 juta (6,3%).
ADVERTISEMENT