Realisasi Pendapatan Negara Melambat, Defisit APBN Melebar

18 November 2019 13:04 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Keuangan, Sri Mulyani, saat konferensi pers kinerja APBN KiTa per Oktober 2019. Foto: Nicha Muslimawati
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan, Sri Mulyani, saat konferensi pers kinerja APBN KiTa per Oktober 2019. Foto: Nicha Muslimawati
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Realisasi pendapatan negara hingga Oktober 2019 tercatat baru mencapai Rp 1.508,9 triliun, atau hanya 69,7 persen dari target dalam APBN 2019 senilai Rp 2.165,1 triliun.
ADVERTISEMENT
Sementara realisasi belanja negara saat ini sudah mencapai Rp 1.798 triliun atau 73,1 persen dari target APBN yang mencapai Rp 2.461,1 triliun.
Dampaknya, defisit anggaran hingga akhir Oktober 2019 mencapai Rp 289,1 triliun atau 1,8 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Defisit ini melebar dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 229,7 triliun atau 1,56 persen terhadap PDB.
"Untuk pendapatan negara, meskipun ada tekanan global bertubi-tubi, namun pendapatan negara kita masih mampu tumbuh 1,2 persen dari tahun lalu," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Senin (18/11).
Pendapatan negara hingga Oktober 2019 memang masih tumbuh. Namun, pertumbuhannya melambat dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 21,3 persen dari APBN.
ADVERTISEMENT
Penerimaan pajak dan bea cukai atau perpajakan hingga akhir Oktober 2019 tercatat baru mencapai Rp 1.173,9 triliun atau hanya tumbuh 1,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Pertumbuhan perpajakan tersebut jauh lebih rendah dibandingkan Oktober 2018 yang tumbuh hingga 17 persen.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani memberikan keterangan pers terkait APBN Kinerja dan Fakta (Kita) Agustus 2019 di Kantor Kemenkeu. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Sementara untuk belanja negara, hingga akhir bulan lalu pertumbuhannya hanya 4,5 persen dibandingkan periode yang sama 2018. Belanja negara ini melambat dibandingkan Oktober 2018 yang tumbuhnya mencapai 11,9 persen.
Belanja kementerian dan lembaga (K/L) mencapai Rp 633,5 triliun atau tumbuh 8 persen dibandingkan Oktober 2018. Sementara belanja non K/L mencapai Rp 487,6 triliun atau stagnan dari periode yang sama tahun lalu.
Sedangkan transfer ke daerah dan dana desa mencapai Rp 676,9 triliun atau tumbuh 4,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Secara rinci, realisasi transfer ke daerah yang mencapai Rp 624,9 triliun atau tumbuh 3,8 persen dibandingkan tahun lalu. Sedangkan dana desa mencapai Rp 52 triliun atau tumbuh 17 persen dari periode yang sama tahun lalu.