Realisasi Penerimaan Bukan Pajak Capai Rp 402,8 Triliun sampai Agustus

20 September 2023 19:40 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi uang rupiah Foto: Maciej Matlak/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi uang rupiah Foto: Maciej Matlak/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani memaparkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) tahun 2023 sampai Agustus mencapai Rp 402,8 triliun.
ADVERTISEMENT
"Tanggal 31 Agustus kita sudah kumpulkan Rp 402,8 triliun. Ini artinya 91,3 persen dari target. Jadi PNBP sudah hampir mendekati target APBN," kata Sri Mulyani saat Konpers APBN Kita edisi September, Rabu (20/9).
PNBP itu terdiri dari SDA migas sebesar Rp 77 triliun, dan dari non migas mencapai Rp 97,3 triliun.
"Kita mendapatkan penerimaan (PNBP Non Migas) lebih tinggi meski harga komoditas khususnya batu bara turun tajam, ini karena kita sudah berlakukan PP 26/2022 mengenai tarif iuran produksi dan royalti yang naik cukup tajam," kata Sri Mulyani.
"Jadi untuk SDA non migas ini terutama batu bara, kenaikan penerimaannya bukan karena harganya yang justru turun, tapi tarif royalti kita naikkan," sambungnya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (29/8/2023). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
Selanjutnya, PNBP dari Kekayaan Negara Dipisahkan (KND) mencapai Rp 65,5 triliun. Angka itu sudah melebihi target APBN yakni mencapai 133,3 persen dari target. Sri Mulyani mengatakan hal ini karena dividen yang disumbang oleh BUMN-BUMN.
ADVERTISEMENT
"Untuk kekayaan negara dipisahkan, BUMN kita telah setor Rp 65,5 triliun dividen, ini juga sudah di atas target APBN yaitu 133,3 persen," jelasnya.
Kemudian PNBP lainnya sampai Agustus mencapai Rp 109 triliun atau 96,2 persen dari target APBN 2023. Kemudian PNBP dari Badan Layanan Umum (BLU) sampai Agustus telah mengumpulkan Rp 54 triliun atau 65,1 persen dari target APBN.
"Yang dominan dari PNBP adalah dari BLU pengelolaan perkebunan kelapa sawit yang kumpulkan Rp 11,2 triliun. Kalau dilihat, total BLU Rp 54 triliun itu dari sawit yang cukup mendominasi, dan ini menurun karena harganya menurun," kata Sri Mulyani.