Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop dan UKM) membeberkan realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR ) mencapai Rp 1.739 triliun terhitung sejak 2015 hingga September 2024
ADVERTISEMENT
Deputi Bidang Usaha Mikro KemenKop UKM Yulius menuturkan, sebanyak Rp 1.739 triliun tersebut diberikan kepada 48 juta debitur pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
“Realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat tahun 2015 sampai dengan 30 September 2024 atau sampai Triwulan II 2024 adalah sebesar Rp 1.739 triliun kepada 48 juta debitur UMKM,” tutur Yulius di Kantor Kemenkop UKM, Jakarta, Selasa (8/10).
Dari Rp Rp 1.739 triliun tersebut, realisasi KUR terbesar terjadi pada 2022, mencapai Rp 365 triliun. Yulius menyebut hal ini disebabkan oleh adanya Pandemi COVID-19.
“Jadi memang dampak pandemi kemarin itu sangat besar sekali pengaruhnya terhadap akses pembiayaan karena itu pemerintah memberikan porsi yang paling besar di dalam memberikan aset pembiayaan biar UMKM bisa bangkit dan tumbuh kembali,” jelas Yulius.
ADVERTISEMENT
Yulius menjelaskan, berdasarkan hasil evaluasi Kemenkop dan UKM per tahun 2023 lalu, dari debitur yang dilakukan monitoring evaluasi (monev), 93 persen di antaranya menggunakan KUR untuk modal kerja.
Kemudian, 6 persen menggunakan untuk investasi dan 1 persen sisanya digunakan untuk keperluan lain. "Dari sebanyak 894 debitur KUR Skema Mikro dan Super Mikro, terdapat sebanyak 16 persen atau 144 orang dikenakan agunan tambahan untuk pinjaman KUR di bawah Rp 100 juta," lanjut Yulius.
Dari sisi Surat Izin Usaha, Yulius mengatakan sebanyak 71,8 persen UMKM masih mengajukan kredit menggunakan Surat Keterangan Usaha (SKU). Kemudian 27,3 persen memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) dan 0,9 persen memiliki Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT).
Lalu berdasarkan hasil monitoring yang dilakukan oleh Kemenko Bidang Perekonomian, capaian KUR Kuartal I/2024, terdapat peningkatan kualitas KUR dari sisi jumlah debitur baru, debitur yang mengalami graduasi, dan penyaluran KUR di sektor produksi.
ADVERTISEMENT
“Capaian debitur baru sebesar 90,74 persen, debitur KUR yang mengalami graduasi ke skema pembiayaan yang lebih tinggi sebesar 18,76 persen dan penyaluran KUR di sektor produksi sebesar 55 persen,” terang Yulius.
Yulius juga membeberkan realisasi pembayaran subsidi bunga KUR sejak Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin Indonesia yang capai Rp 163 triliun.
“Realisasi pembayaran subsidi Bunga KUR tahun periode 2015 sampai dengan 2024 total realisasi pembayaran subsidi bunga KUR tahun 2015 sampai dengan 30 September 2024 atau Triwulan III 2024 adalah sebesar Rp 163 triliun,” tutur Yulius.