Realisasi Pertalite dan Solar Masih 85 Persen dari Kuota 2024, Ini Alasannya

14 Desember 2024 7:30 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas melayani pengisian bahan bakar minyak (BBM) pada kendaraan di salah satu SPBU Kamis (3/10/2024).  Foto: ANTARA FOTO/Andri Saputra
zoom-in-whitePerbesar
Petugas melayani pengisian bahan bakar minyak (BBM) pada kendaraan di salah satu SPBU Kamis (3/10/2024). Foto: ANTARA FOTO/Andri Saputra
ADVERTISEMENT
Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung mengungkapkan realisasi penyaluran Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) dan Jenis BBM Tertentu (JBT) Solar baru 85-86 persen dari kuota yang ditetapkan APBN 2024.
ADVERTISEMENT
Yuliot menuturkan, sepanjang Januari-November 2024, realisasi Solar sebesar 16,6 juta kiloliter (kl), atau 85 persen dari total kuota, sebesar 19,58 juta kl.
"Jenis BBM Khusus Penugasan, sebesar 27,3 juta kiloliter atau 86 persen dari total kuota," ungkapnya saat acara BPH Migas Awards 2024, Jumat (13/12).
Sementara itu, lanjut Yuliot, Jenis BBM Umum (JBU) sebesar 30,7 juta kl, telah direalisasikan 85 persen dari kuota.
Dia menjelaskan badan usaha yang berkontribusi dalam penyaluran BBM secara nasional sebanyak 1.910 badan usaha, terdiri dari 19 badan usaha pemegang izin pengolahan, 30 badan usaha pemegang izin usaha penyimpanan, 1.730 badan usaha pemegang izin usaha pengangkutan, dan 113 badan usaha pemegang izin usaha niaga BBM.
Sementara untuk melayani dan menjamin ketersediaan energi dengan harga yang terjangkau bagi masyarakat terutama di wilayah 3T, telah terbangun 583 penyalur BBM satu harga.
ADVERTISEMENT
"Untuk cadangan operasional BBM, badan usaha secara nasional telah terjadi peningkatan dari sebelumnya 11 hari menjadi 23 hari," jelas Yuliot.
Sementara itu, Kepala BPH Migas Erika Retnowati menjelaskan alasan realisasi penyaluran BBM bersubsidi masih jauh dari kuota, padahal sudah menjelang berakhirnya tahun 2024.
Erika membenarkan penyalurannya lebih rendah dari tahun lalu, disebabkan pengawasan yang lebih ketat. Kemudian yang kedua karena penggunaan QR Code via MyPertamina.
"Sekarang semua Solar, kemudian juga Pertalile sudah menggunakan QR Code. Sehingga kemudian memang konsumsi-nya agak menurun," pungkasnya.