Rebranding Produk Raja Gula, PT RNI Sasar Pasar Ritel

12 Oktober 2020 13:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gula Produksi BUMN PT RNI. Foto: Dok. RNI
zoom-in-whitePerbesar
Gula Produksi BUMN PT RNI. Foto: Dok. RNI
ADVERTISEMENT
PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau PT RNI mengeluarkan kemasan versi baru dari produk gula kristal putih kemasan merek 'Raja Gula'. Rebranding kemasan 'Raja Gula' dilakukan untuk perkuat ekspansi ke pasar ritel.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama RNI Eko Taufik Wibowo mengatakan, peluncuran produk ini bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah komoditas gula yang dihasilkan perusahaan, serta menjaga ketersediaan dan keterjangkauan produk gula di masyarakat.
Dia berharap, keberadaan produk gula milik RNI dapat menstimulasi geliat bisnis UMKM. Mengingat sebagai produk BUMN, harga jual 'Raja Gula' dipastikan tidak akan berada di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan Pemerintah, sehingga warung, pelaku UMKM, maupun konsumen bisa memperoleh produk dengan harga yang lebih terjangkau.
Eko mengatakan, dalam pendistribusian Raja 'Gula', pihaknya akan memprioritaskan kerja sama dengan warung serta pelaku UMKM. Agar mudah didapatkan, distribusi 'Raja Gula' dilakukan melalui kantor perwakilan cabang Rajawali Nusindo RNI Group serta secara online melalui e-commerce nushinushi.id milik Rajawali Nusindo serta Warung Pangan dan Mitra Warung Pangan yang dikelola oleh BGR Logistic.
ADVERTISEMENT
“Saat ini 'Raja Gula' telah tersebar di lebih dari 13.000 outlet di seluruh Indonesia. Distributor RNI terus bergerak memperluas spreading guna menambah sebaran outlet. 'Raja Gula' sendiri dijual dengan harga rata-rata di kisaran Rp 12.000 – Rp 12.500 per kg,” katanya dalam peluncuran kemasan baru 'Raja Gula' secara virtual, Senin (12/10).
Seorang pekerja di pabrik gula produksi BUMN PT RNI. Foto: Dok. RNI
Menurut Eko, re-branding produk 'Raja Gula' juga merupakan bagian dari agenda transformasi RNI yang tengah berjalan menuju penguatan lini bisnis pangan. Diharapkan melalui perubahan kemasan dan tagline tersebut dapat memunculkan image baru 'Raja Gula' sebagai produk gula yang bersahabat dari sisi kualitas dan harga sehingga dapat diterima oleh berbagai tingkatan konsumen.
“Produk 'Raja Gula' diluncurkan pertama kali pada tahun 2013, sejak saat itu manajemen belum melakukan sentuhan baru atau penyegaran terhadap brand tersebut. Untuk itu pada momen ulang tahun ke-56 RNI, kami mem-branding ulang produk 'Raja Gula' agar memperkuat daya tarik konsumen,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Eko menjelaskan mengenai perbedaan produk 'Raja Gula' baru dengan yang lama. Menurutnya, selain dari sisi kemasan, yang membedakan adalah segmen pasarnya. Ketika diluncurkan 7 tahun lalu, 'Raja Gula' disiapkan untuk menyasar pasar menengah ke atas atau memenuhi kebutuhan gula premium, namun saat ini RNI lebih fokus menyiapkan 'Raja Gula' sebagai produk yang dapat dijangkau oleh semua kalangan.
Menurutnya, hal ini sejalan dengan upaya RNI untuk turut berperan dalam mewujudkan ketahanan pangan melalui ketersediaan produk pangan yang berkualitas namun tetap terjangkau oleh masyarakat.
“Secara kualitas tetap sama, kami selalu menggunakan 100 persen gula tebu murni dan diolah berdasarkan quality control yang ketat sehingga menghasilkan kadar keputihan gula atau ICUMSA yang sesuai dengan Standar Nasional Indonesia,” kata Eko.
ADVERTISEMENT