Redam Perang Dagang, Pemerintah RI dan Mayora Rayu Duterte

20 Maret 2019 20:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Filipina Rodrigo Duterte Foto: Ezra Acayan/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Filipina Rodrigo Duterte Foto: Ezra Acayan/Reuters
ADVERTISEMENT
Pemerintah Filipina belum merestui keinginan Indonesia agar produk kopi dalam negeri tidak dihambat ekspornya ke sana. Salah satu lobi yang dilakukan oleh Indonesia ke Filipina adalah rencana PT Mayora Indah Tbk (MYOR) untuk membangun pabrik kopi saset di sana.
ADVERTISEMENT
Diharapkan Filipina melunak dan tak menghambat masuknya kopi saset dari Indonesia. Pemerintah Indonesia pun menyatakan bakal terus membantu lobi PT Mayora Indah Tbk (MYOR).
Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan mengatakan, diplomasi ini terus dilakukan pemerintah agar Presiden Rodrigo Duterte mau melunak dari ancaman perang dagang yang dilakukan Filipina ke Indonesia.
Perang dagang yang dimaksud adalah penerapan special safeguard (SSG) oleh Filipina untuk mempersulit masuknya minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) dan kopi saset dari Indonesia. Ini dilakukan Duterte sejak Agustus 2018 lalu.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita (tengah), Ambassador of The Russian Federation in The Republic of Indonesia He Lyudmila Vorobieva (kedua dari kiri), Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementrian Luar Negeri Republik Indonesia Muhammad Anshor (kedua dari kanan) Hartanto Gunawan (kiri) Presiden Direktur Utama Mayora Andre Atmadja (kanan) saat konferensi pers tentang Mayora sukses menembus pasar ekspor ke Rusia di Gedung Mayora Group, Jakarta, Rabu (6/2/2019). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
"Upaya diplomasi pemerintah RI tetap akan di lanjutkan. Tidak hanya untuk kepentingan Mayora semata, tetapi untuk kepentingan ekspor komoditi lainnya ke Filipina," kata Oke saat dihubungi kumparan, Rabu (20/3).
ADVERTISEMENT
Meski begitu, kata Oke, keputusan Duterte yang tetap menerapakan SSG pada dua komoditas ekspor Indonesia merupakan hak negara mereka untuk melindungi industri di dalam negeri.
Karena itu, menurut Oke, dengan membangun pabrik kopi Mayora di Filipina, nantinya perusahaan asal Indonesia ini menjadi bagian dari industri dalam negeri Filipina yang mendapatkan perlindungan dari pemerintahan Duterte.
Tapi, Oke enggan menjelaskan lebih detail diplomasi lainnya yang bakal dilakukan Indonesia untuk merayu Duterte. Yang pasti, Oke menilai, Filipina merupakan rekanan penting dalam mitra dagang Indonesia selama ini.
"Filipina adalah salah satu mitra dagang ekspor Indonesia yang penting," ucap Oke.