Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Rekam Jejak PT Jaya Konstruksi, Pemenang Tender Proyek Sirkuit Formula E
5 Februari 2022 17:34 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dengan begitu, mulai 1 Februari 2022 kemarin, Jaya Kontruksi resmi menjadi mitra Jakpro untuk membangun sirkuit selama 3 bulan ke depan.
Proses tender pengadaan sirkuit ini sempat mengalami kegagalan karena ada penyesuaian teknis. Tender kemudian kembali diulang dengan melibatkan para peserta tender pertama yang gagal.
“Keputusan kemenangan PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama, Tbk. berdasarkan kelulusan berbagai kriteria penilaian yang telah ditetapkan persyaratannya dan hasil klarifikasi bersama-sama,” kata Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan Jakarta Propertindo Nadia Diposanjoyo dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (5/2).
Jaya Kontruksi berada di balik beberapa proyek pembangunan infrastuktur di Jakarta. Seperti pembangunan underpass Dukuh Atas dan renovasi Bundaran HI.
Belum diketahui berapa besaran tender pengadaan sirkuit tersebut. Namun jika dilihat dari detail pelelangan yang sempat gagal, diketahui nilai Hasil Perhitungan Sendiri (HPS) pengadaan sirkuit mencapai Rp 50.157.633.916,00.
ADVERTISEMENT
Profil PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama
Dikutip kumparan dari laman resminya, PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk (JKON) adalah perusahaan infrastruktur terintegrasi dengan kompetensi inti dalam sektor infrastruktur dan konstruksi bangunan, perdagangan aspal dan bahan bakar gas cair (LPG), pabrikasi beton pracetak dan pekerjaan mekanikal dan elektrikal serta jasa pemeliharaan.
JKON merupakan bagian dari Grup Jaya. Berdasarkan data RTI, 60,89 persen sahamnya dimiliki oleh PT Pembangunan Jaya yang juga pemegang saham pengendali.
Awalnya, JKON merupakan Divisi Kontraktor di PT Pembangunan Jaya, yang kemudian menjadi badan hukum tersendiri pada 23 Desember 1982 dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Desember 2007.
Di 2007, Perseroan mengakuisisi empat anak perusahaan langsung: PT Jaya Trade Indonesia, PT Jaya Teknik Indonesia, PT Jaya Beton Indonesia dan PT Jaya Daido Concrete. Sejak itu, Perseroan telah melakukan ekspansi melalui kombinasi pertumbuhan organic dan akuisisi strategis, dan sekarang memiliki portofolio spesialisasi anak perusahaan tidak langsung yang meliputi PT Jaya Gas Indonesia, PT Sarana Merpati Utama, PT Sarana Lampung Utama, PT Toba Gena Utama, PT Adigas Jaya Pratama, PT Sarana Bitung Utama, PT Metroja Mandiri, PT Kenrope Utama, PT Adibaroto Nugratama, PT Sarana Lombok Utama, PT Jaya Celcon Prima dan PT Global Bitumen Utama.
Pada 2009, Perseroan kemudian melakukan konsolidasi keberadaannya sebagai kontraktor dan operator jalan tol dengan membangun dua perusahaan patungan, PT Jaya Konstruksi Pratama Tol (dengan PT Pembangunan Jaya Infrastruktur) dan PT Jaya Sarana Pratama (dengan PT Jaya Real Property Tbk) dan PTJakarta Tollroad Development pada tahun 2015.
ADVERTISEMENT
Di saat yang sama, Perseroan melalui PT Jaya Trade Indonesia terus mengembangkan bisnis terminal aspal curah, mendirikan PT Sarana Mbay Utama dan PT Sarana Aceh Utama pada tahun 2009, PT Sarana Sampit Mentaya Utama pada tahun 2010. PT Jaya Trade Indonesia juga telah memperluas bisnis penjualan LPG dengan membangun PT Kenrope Sarana Pratama pada tahun 2010 dan PT Kenrope Utama Sentul pada tahun 2011. Pada 2010, Perseroan membangun pijakan dalam bisnis pengelolaan air melalui PT Jaya Teknik Indonesia, yang mengawali adanya PT Sarana Tirta Utama dan PT Jaya Mitra Sarana pada tahun 2010.
Pada Juli 2013, Perseroan melakukan penerbitan saham baru dengan mengeluarkan 326.170.397 surat saham, atau sama dengan 10 persen dari total modal ditempatkan dan modal disetor. Hasilnya digunakan untuk mendanai investasi di infrastruktur baru, terutama jalan tol dalam kota dan fasilitas pasokan air minum, serta untuk mendanai ekspansi kapasitas di Jaya Beton dan Jaya Trade. Pada September di tahun yang sama, Perseroan melakukan pemecahan saham 1:5 untuk meningkatkan likuiditas saham. PT Jaya Trade Indonesia juga telah memperluas bisnis penyewaan kapal dengan membangun Jaya Trade PTE Ltd pada tahun 2014.
ADVERTISEMENT
Investasi terbaru yang dilakukan Perseroan di tahun 2018 adalah pada tanggal 21 Februari 2018, Perseroan telah melakukan penyertaan saham sebesar 30 persen pada PT VSL Indonesia.
Live Update