Rekor, Laba Bersih BCA Tembus Rp 54,8 T Sepanjang 2024

23 Januari 2025 16:48 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung BCA.  Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Gedung BCA. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Laba bersih PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan entitas anak mencapai Rp 54,8 triliun pada tahun 2024. Nilai tersebut naik 12,7 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk Jahja Setiaatmadja mengatakan, pencapaian ini diiringi dengan pertumbuhan total kredit sebesar 13,8 persen secara tahunan (YoY) menjadi Rp922 triliun. Pertumbuhan kredit BCA diikuti terjaganya kualitas pembiayaan perseroan. Rasio loan at risk (LAR) BCA membaik mencapai 5,3 persen pada tahun 2024, dibandingkan 6,9 persen pada 2023.
“Penyaluran pembiayaan per Desember 2024 ditopang kredit korporasi yang tumbuh 15,7 persen YoY mencapai Rp426,8 triliun didorong oleh berbagai sektor. Kredit komersial naik 8,9 persen YoY mencapai Rp137,9 triliun, dan kredit UKM tumbuh 14,8 persen mencapai Rp123,8 triliun," ujarnya dalam konferensi pers paparan kinerja tahun 2024, Kamis (23/1).
Sementara itu, total portofolio kredit konsumer naik 12,4 persen YoY menyentuh Rp223,7 triliun, ditopang KKB yang meningkat 14,8 persen YoY mencapai Rp65,3 triliun dan KPR sebesar 11,2 persen YoY menjadi Rp135,5 triliun. Outstanding pinjaman konsumer lain (mayoritas kartu kredit) tumbuh 12,8 persen YoY menjadi Rp 22,9 triliun.
ADVERTISEMENT
Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur BCA saat Laporan Keuangan Triwulan III 2019 BCA di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Senin (28/10/2019). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Penyaluran kredit ke sektor-sektor berkelanjutan tumbuh 12,5 persen YoY menjadi Rp229 triliun per Desember 2024, berkontribusi hingga 24,8 persen terhadap total portofolio pembiayaan. Capaian ini salah satunya ditopang kredit kendaraan bermotor listrik yang naik 84,2 persen secara tahunan mencapai Rp2,3 triliun. BCA juga menyalurkan pinjaman terkait keberlanjutan (Sustainability Linked Loan/SLL) mencapai Rp1 triliun, nilainya naik 3 kali lipat secara tahunan.
Lebih lanjut, pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) BCA tumbuh 9,5 persen YoY menjadi Rp82,3 triliun pada 2024. Pendapatan selain bunga naik 10,2 persen YoY menjadi Rp25,2 triliun, sehingga total pendapatan operasional sebesar Rp107,4 triliun atau naik 9,7 persen YoY. Sementara itu, biaya provisi BCA tercatat sebesar Rp2 triliun. Rasio kredit bermasalah (NPL) BCA terjaga di angka 1,8 persen pada 2024.
ADVERTISEMENT
Di sisi pendanaan, dana giro dan tabungan (CASA) berkontribusi sekitar 82 persen dari total DPK, tumbuh 4,4 persen mencapai Rp924 triliun. Dengan ekspansi ekosistem transaksi perbankan terus-menerus, baik melalui kanal online maupun offline, total frekuensi transaksi BCA menyentuh rekor tertinggi, naik 21 persen YoY mencapai 36 miliar.
"Khusus untuk mobile banking dan internet banking, frekuensi transaksi mencapai 31,6 miliar, tumbuh 24 persen YoY. Jumlah rekening nasabah BCA per Desember 2024 mencapai lebih dari 41 juta, tumbuh 2 kali lipat dalam 5 tahun terakhir. Peningkatan CASA, volume transaksi, dan jumlah nasabah terwujud seiring inovasi berkelanjutan yang berfokus pada kebutuhan nasabah," kata Jahja.