Rektor IPB Sebut Food Estate Salah Satu Cara untuk Swasembada Pangan

20 Oktober 2024 12:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua ICMI Arif Satria menjawab pertanyaan praktisi politik Gus Ipang dan Pemimpin Redaksi kumparan Arifin Asydhad dalam Program Info A1 kumparan di kumparan, Jakarta, Minggu (20/10/2024). Foto: Darryl Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua ICMI Arif Satria menjawab pertanyaan praktisi politik Gus Ipang dan Pemimpin Redaksi kumparan Arifin Asydhad dalam Program Info A1 kumparan di kumparan, Jakarta, Minggu (20/10/2024). Foto: Darryl Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Presiden Prabowo Subianto akan menggencarkan program swasembada pangan pada pemerintahannya mendatang. Salah satu program swasembada pangan di era Jokowi adalah food estate (lumbung pangan).
ADVERTISEMENT
Profesor IPB Arif Satria menyampaikan untuk menggapai cita-cita swasembada pangan ada banyak cara yang dapat dilakukan. Seperti, pembukaan lahan baru (ekstensifikasi), proteksi lahan, dan intensifikasi lahan pertanian.
"Itu [food estate] kan salah satu [cara] banyak strategi tidak bisa hanya satu-satunya," kata dia dalam acara Info AI yang dipandu oleh Pemred kumparan Arifin Asydhad dan Gus Ipang, Minggu (20/10).
Arif mencontohkan proyek food estate di Kalimantan Tengah (Kalteng) yang saat ini sedang dilakukan uji coba. Menurutnya, proyek perluasan lahan pertanian di atas tanah gambut itu tidak semuanya berhasil.
"Ada yang berhasil, ada yang belum kan lokasi beragam. Saya pernah ke lokasi bagus tapi ke sebagian yang lain tidak," lanjut dia.
ADVERTISEMENT
Food Estate lain yang saat ini sedang dikebut pemerintah itu berlokasi di Merauke, Papua. Proyek food estate itu ditanam di atas lahan seluas 1 juta hektare (ha).
Bagi Arif proyek lumbung pangan itu sebaiknya didasarkan dengan kalaikan yang objektif. Selain masalah ekstensifikasi, masalah lain yang menjadi tantangan swasembada pangan yaitu mengenai proteksi lahan.
Foto udara jaringan irigasi di kawasan lumbung pangan nasional 'food estate' Dadahup di Kabupaten Kapuas, Desa Bentuk Jaya, Kalimantan Tengah, Rabu (21/4). Foto: Makna Zaezar/Antara Foto
Saat ini banyak lahan subur yang terkikis akibat investasi besar untuk kebutuhan pembangunan. Lahan subur yang terkikis ini akan berdampak kepada produksi pangan.
Untuk itu, ia berharap agar dalam pemerintahan ke depan fokus swasembada pangan bukan hanya soal ekstensifikasi saja. Melainkan, proteksi lahan dan intensifikasi lahan pertanian.
"Terkahir intensifikasi dan pendampingan kepada petani Jabar (Jawa Barat) 1 hektare bisa naik 1,5 hektare. Itu luar biasa," ujar dia.
ADVERTISEMENT