Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Rencana Ahmad Bambang Setelah 29 Tahun di Pertamina
10 Februari 2017 10:04 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT
Hidup harus terus berjalan. Penghapusan jabatan sebagai wakil direktur utama Pertamina, tak membuat Ahmad Bambang hilang arah. Malah, pria yang akrab disapa Abe ini mengaku lega bisa terlepas dari beban pekerjaan yang rumit.
ADVERTISEMENT
"Jabatan wadirut dihapus, dirut dicopot. Terus saya ngomong Alhamdulillah. Loh kenapa Alhamdulillah? Lepas beban saya,” ungkap Abe saat disambangi di kediamannya, di kawasan Kalibata Tengah, Jakarta Selatan.
Beberapa tawaran sempat mampir ke Abe, namun saat ini pria yang juga akrab disapa Pak Haji oleh orang-orang di sekitar rumahnya ini mengaku ingin bersantai sejenak dan menghabiskan waktu bersama keluarga, salah satunya dengan liburan.
"Saya mau istirahat. Saya mau liburan dulu, liburan sama keluarga," ucap dia.
Abe memiliki tiga orang anak. Bila sedang tak ada aktivitas, dia selalu menghabiskan waktu bersama keluarga. Selain itu, dia juga aktif di kegiatan keagamaan di sekitar rumah.
Saat kami menyambangi kediamannya, ia baru saja selesai pengajian bersama ustad setempat.
ADVERTISEMENT
“Saya kadang juga menjadi imam di masjid belakang,” imbuhnya.
Abe lahir di Surakarta pada 25 Agustus 1962. Dia tercatat sebagai lulusan dari Queensland University of Technology dan Management of Industrial Engineering Universitas Indonesia (UI).
Abe mengawali karier di Pertamina sekitar 29 tahun lalu. Dia awalnya berperan sebagai konsultan bagi Pertamina. Lalu, dia menduduki berbagai posisi penting sampai akhirnya jadi wakil direktur utama. Hanya beberapa bulan saja menjabat wadirut Pertamina.
Abe akhirnya harus melepas jabatan karena posisi wadirut resmi dihapuskan oleh dewan komisaris melalui RUPS bersamaan dengan pencopotan Dwi Soetjipto sebagai dirut Pertamina. Menurut Dewan Komisaris, ada masalah kepemimpinan akut di Pertamina, sehingga harus ada penyegaran.
Kecintaan Abe pada Pertamina tak pernah berubah. Sempat muncul tawaran dari para pesaing Pertamina dari berbagai negara, namun Abe masih tetap cinta pada perusahaan pelat merah tersebut, apa pun yang terjadi.
ADVERTISEMENT
Kini, Abe masih fokus untuk mengurusi kasus hukum yang menurutnya tidak adil. Setelah proses ini selesai, dia baru akan fokus memikirkan langkah selanjutnya.